ACEH SELATAN – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan Selasa (20/8/2019) hingga Rabu (21/8/2019) mengakibatkan terendamnya sejumlah gampong dalam dua Kecamatan yang pertama Kecamatan Trumon Tengah dan kedua Kecamatan Pasie raja.
Menurut Pelaksana Tugas selaku Sekrestaris Dinas Sosial Drs Dumairi yang dihubungi orbitdigital Kamis (21/8/2019) untuk beras, stok digudang kosong dan sedang dijemput Blang Pidie.
Ia mengatakan, meski begitu penjemput beras itu memerlukan waktu pula. Lantaran banyak gampong yang mengalami kebanjiran, distribusi nya tidak mudah.
“Tidak mungkin satu kali jalan harus mengantar dua kecamatan. Sebab bukan satu dua gampong dalam kecamatan yang terkena terjangan banjir, namun hampir merata kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan terendam banjir,” ucapnya.
Ia menyebut sudah menerima data dari tiap-tiap kecamatan soal berapa banyak bantuan beras yang diperlukan bagi gampong yang mengalami kebanjiran.
“Namun sekarang lagi kita upayakan untuk menjemput beras ke Blang Pidie sementara untuk bahan bahan yang lain seperti mie instan dan lainnya stok masih cukup,” ungkapnya.
Kedua Kecamatan yang mengalami banjir tersebut masing masing kecamatan yakni kecamatan Trumon Tengah dan Kecamatan Pasie Raja.
Kerugian ditaksi mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara ittu Camat Kecamatan Pasie Raja Anakhi SP kepada orbitdigitaldaily.com mengatakan, banjir merendamkan puluhan rumah di 8 gampong dalam Kecamatan Pasie raja Kabupaten Aceh Selatan terjadi pada dini hari hingga pukul 05.30 dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter.
Adapun gampong yang mengalami banjir bandang itu yakni panton Bili, Si Lolo, Pante raja, Ladang Tuha, Ladang Teungoh, Mata Ie, Krueng Kalee, sebagian yang terkena sebelah gunung sedangkan Gampong Paya Ateuk merupakan langganan banjir.
“Banjir terjadi karena tersumbatnya aliran parit dan sungai dari material sendimen lumpur sehingga membuat parit tertumbat dan sangat membutuhkan normalisasi,” ungkapnya.
Kerugian dari pada petani yakni, 6 hektar lahan padi terendam banjir dan 1 hektar lahan jagung juga ikut terendam banjir sehingga diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.