Bantuan Alsintan Dibandrol Rp17.500.000, Ini Objek Oknum Dinas Pertanian Madina

Bantuan Alsintan di Madina. (Foto/Ist)

MADINA l Praktik pungutan liar (pungli) masih belum bisa dihapuskan pada Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pasalnya bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dibandrol hingga Rp17.500.000.

Hal tersebut diketahui atas pengakuan salah satu Brigade Pangan (BP) yang berada di Kecamatan Siabu Kabupaten Madina, dikatakanya, untuk mendapatkan Alsintan itu harus menyetor kepada oknum Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atas instruksi dari Dinas Pertanian.

“Iya bang kami beberapa kali dihubungi oleh oknum PPL agar segera menyelesaikan administrasi untuk mendapatkan Alsintan roda dua dan roda empat. Bila tak diserahkan maka kelompok tani tersebut tidak akan mendapatkan bantuan apapun dari Dinas Pertanian,”: sebut salah satu BP yang tidak mau dituliskan namanya.

Dijelaskannya, sebelumnya Alsintan untuk roda dua dibandrol Rp3.000.000 dan roda empat 20.000.000 per unitnya. Namun belakangan ini oknum PPl tersebut kembali menghubungi BP dengan menyebutkan bahwa untuk roda dua Rp2.500.000 sedangkan untuk roda empat menjadi Rp10.000.000 per unitnya.

“Mau tidak mau kami harus siapkan apa yang di minta oleh oknum PPL tersebut dan hari ini Rabu (12/03/2025) harus disetorkan sewaktu penyerahan Alsintan dilakukan dan sisa kekurangan di selesaikan habis lebaran,” sebutnya.

Oknum PB juga sempat mengirimkan rekaman percakapannya dengan oknum PPL dari Dinas Pertanian, yang isinya menyebutkan bahwa per paketnya sudah turun menjadi Rp17.500.000.

“Bahkan Brigade Pangan yang lainpun semua sama dengan menyebutkan desa Sihepeng, Hutapuli, Hutaraja semua sama masih Rp17.500.000 sebut oknum PPL,” dalam rekaman tersebut.

Kepala Bidang Saran dan Prasaran Rolan Ahmadi Nasution S.Sos, yang dikonfirmasi secara tertulis belum memberikan jawaban hingga berita ini dikirim ke meja redaksi. (029)

Respon (1)

  1. Memang pertanian di Mandailing Natal ini Abal Abal semua. Kantor2 penyuluh pertanian juga tidak ada pungsi nya. Hanya makan gaji buta saja setiap bulan nya. Tolong untuk Pak Mentan. Segera revisi kembali seluruh PPL di Mandailing Natal ini agar petani bisa merasakan nikmatnya bertani. Untuk pupuk di kasih bandrol. Agar tidak ada lagi mafia2 pupuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *