MEDAN – Beredarnya pemberitaan di media sosial dan online seorang ayah nekad mau menjual ginjalnya untuk menembus biaya perobatan bayinya akhirnya mendapatkan penjelasan dari pihak RS.Eshmun,Senin (6/1/2020).
Beredarnya berita membuat publik menjadi ikut terharu yang dialami pasangan Rico Harapan Simanjuntak dan Maysaroh beredar di medsos dan online ternyata mengundang perhatian dan kepedulian para dermawan untuk membantu meringankan beban derita yang dialami pasangan warga kurang mampu tersebut.
Ramzi Hanafiz yang menderita penyakit di bagian otaknya dan di tangani oleh RS Eshmun dan biaya pengobatan anak bayi yang berumur satu tahun dua bulan tersebut sebesar Rp 9.450.065 kini di bantu oleh pihak PLN yang beralamat di jalan Kartini Medan.
Atas bantuan yang di berikan oleh pihak PLN yang melunasi biaya perobatan tersebut akhirnya si ayah tak jadi menjual ginjalnya.
Pihak humasan RS.Eshmun bernama Ria dan Intan serta didampingi dr.Handika selaku penangung jawab pelayanan rumah sakit, Darmauli Kepala bidang perawat memberikan penjelasan dan klarifikasi ke pada wartawan.
Awalnya pada 24 Desember 2019 yang lalu Pasien atas nama Ranzi masuk IGD RS Eshmun merupakan rujukan dari RS.Wulan Windi yang beralamat di Medan Marelan dan tanpa adanya BPJS bahkan pihak rumah sakit tidak ada meminta deposit untuk biaya perawatan namun pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan pada si pasien tersebut”jelas Ria huamas RS Eshmun.
Saat masuk di IGD pasien dalam kondisi tak sadarkan diri dengan adanya benjolan di kepala pasien yang menurut orang tua pasien akibat terjatuh dan terbentur.
Setelah dilakukan penanganan dan perawatan dengan baik selama di rumah sakit dengan golongan kamar kelas 3 akhirnya pasien tersebut saat ini kondisinya sudah membaik dan rencananya hari ini sudah boleh kembali kerumahnya.
“Kalau memang ada pasien miskin yang masuk kerumah sakit ini pasti akan kita bantu karena pihak RS sudah ada kerjasama dengan sejumlah yayasan guna memberikan bantuan sosial bagi pasien warga miskin tersebut.” Ungkap Ria selaku humas RS.Eshmun menambahkan.
Bahkan sewaktu pasien berada di rumah sakit pihak perawat rela patungan untuk biaya membeli pampers dan susu si bayi selama masa perawatan karena turut merasa prihatin mengingat orang tua pasien ketidak adaan biaya”jelas pihak Humas RS.Eshmun pada para awak media.
Terpisah, Rico Harapan Simanjuntak yang dihubungi via nomor ponselnya mengucapkan terimaksih banyak pada pihak PLN Gitsum jalan Kartini Medan yang telah menebus biaya perobatan anaknya selama dirawat di rumah sakit dan tak lupa berterimaksih sekali pada para awak media yang telah memberitakan derita yang mereka alami, hanya Tuhan sajalah yang dapat membalas segala budi baik yang telah diberikan”do’anya.
Reporter : Fendi Hasibuan