TANAHKARO – Pemkab Tanah Karo mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos) yang kebenarannya belum tentu 100 persen menyangkut virus Corona (Covid-19).
Penegasan ini disampaikan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH atas adanya informasi hoaks yang diposting melalui media sosial (medsos) aku FB Hagana Karo karo, disela sela mengikuti Rapat Musrenbang RKPD Kabupaten Karo, Selasa (17/3/2020) di Aula lantai 3 Kantor Bupati.
Menurut Terkelin, saat situasi merebaknya pandemi yang menakutkan seluruh dunia, agar jangan seenaknya memposting di beranda akun medsos facebook dengan mengatakan seseorang itu terduga terpapar virus Corona (Covid-19).
“Hal ini bisa membuat kegaduhan karena simpang siurnya berita yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” katanya.
Terkelin mengatakan, Pemkab Karo sudah mengeluarkan 7 intruksi dalam penanganan Virus Corona, salahsatunya jangan pernah berlebihan menyampaikan informasi kepada khalayak ramai yang kebenarannya belum final.
“Tapi tetap lah tenang dan jangan panik, percayalah kepada sumber yang menangani diagnosa pasien,” tegasnya
“Ini sering saya tekankan agar tidak mudah emosi dan terpancing isu yang berkembang,” tambahnya lagi.
Terpisah, Direktur RSUD Kabanjahe dr Arjuna Wijaya membantah isu yang berkembang di media sosial salah satu beranda akun di Facebook Hagana Karo-karo yang menulis hasil diagnosa dokter di RS Amanda malam ini seorang pasien diduga terjangkit virus Covid-19 pasien a/n berinisial R. Sembiring (19) pekerjaan mahasiswi di Jogja, asal Seribudolok Kab. Simalungun, dirujuk dari RS Amanda Berastagi ke RS Umum Kabanjahe, senen 16 Feb 2020 pukul 23:50.
Perawat dan tim medis di RS Umum Kabanjahe tampak kalangkabut dan bingung.
“Tak tahu harus berbuat apa karena alat perlengkapan untuk pengaman diri masih belum ada tersedia,” ungkapnya.
Menurut Arjuna, terlampau dini akun tersebut menyimpulkan dan menyebarkan informasi yang dapat merugikan keluarga pasien dan khalayak ramai.
“Sebab khususnya masyarakat Kab karo dan masyarkat luar menimbulkan khawatiran dan rasa cemas datang ke Karo untuk berwisata,” imbuhnya
Saat dikonfirmasi, Arjuna mengaku ada pasien diterima dari RS Amanda Senin (16/3/2020) inisal RS (19) pekerjaan mahasiswa di Jogja, alamat Desa Seribu Dolok Simalungun, namun bukan terpapar virus Corona seperti yang diisukan akun Hagana Karo-karo.
“Hasil diagnosa pasien itu sudah lima hari sakit dan demam sehingga kita lakukan assessment lanjutnya pasien positif Penyakit DBD (demam berdarah) bukan terpapar virus Corona,” kata Arjuna
“Pasien sampai sekarang masih kita rawat inaf di RSUD Kabanjahe, ini berita kita luruskan agar masyarakat jangan percaya perguncingan menjadi suatu asumsi, menjadi pendapat, kemudian pendapat menjadi kesimpulan dan dijadikan alat bukti,” sebutnya.
Reporter: Daniel Manik