“Tol ini juga sekaligus menjawab tantangan kepadatan volume kendaraan beberapa tahun mendatang di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan – Berastagi. Ini tidak akan terelakkan, pertambahan berbagai jenis moda transportasi begitu pesat, sementara luas badan jalan sangat terbatas,” ungkapnya.
Menurutnya, jalur Medan-Berastagi satu-satunya jalan nasional penghubung ke Ibu Kota Provinsi Sumut dengan Aceh Tenggara dan Aceh Selatan.
“Janganlah dibiarkan terjadi disparitas (kesenjangan) yang semakin tajam antara pembangunan kawasan selatan dan utara Danau Toba. Coba lihat, di bagian selatan kawasan Danau Toba, ada Tol Tebing Tinggi-Parapat, ada dua bandar udara dan jalur kereta api, tahun depan akan dibangun tol Medan – Pematang Siantar – Parapat,” katanya kesal.
Ia membandingkan dengan kawasan utara Sumut diantaranya Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Barat yang terkesan telantar dan terpinggirkan dalam pembangunan berkala nasional.