Gayo Lues-ORBIT: Berdasarkan hasil kajian pusat Litbang Perhubungan Udara 2018, ada beberapa rute penerbangan perintis di seluruh Indonesia akan dihapus karena tidak tercapai target penumpang, termasuk penerbangan Kabupaten Gayo Lues.
“Hal ini dianggap oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI telah terjadi pemborosan anggaran karena subsidi oleh Kementerian Perhubungan tidak bermanfaat, hanya mengangkut angin sebut mereka,” ujarnya Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gayo Lues, Nopal SP, Kamis (21/3/2019).
Nopal menjelaskan, hasil kajian Litbang Transportasi Udara bisa disebabkan banyak faktor, seperti sudah adanya moda transportasi lain, kondisi jalan yang sudah baik, adanya kekhawatiran masyarakat naik pesawat kecil dan lain-lain.
Karena itu jelasnya, tujuan disediakan penerbangan perintis adalah daerah tersebut terletak di daerah terluar, daerah perbatasan, tidak ada moda transportasi lain sehingga kriteria tersebut untuk Gayo Lues tidak memungkinkan lagi untuk disubsidi dan akan didorong ke penerbangan komersial.
Pun demikian sebut Nopal, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui Dinas Perhubungan tetap keberatan penerbangan Perintis di kabupaten Gayo Lues dihapus.
“Minimnya penumpang juga bukan mutlak salah kita, operator penerbangan juga sering tidak tepat waktu, sehingga kepercayaan konsumen menjadi turun dan sulit menyesuaikan jadwal penerbangan,” jelasnya.
Nopal menerangkan, pada bulan januari lalu dinasnya sudah menyurati Dirjen Perhubungan Udara bahwa, Gayo Lues masih membutuhkan penerbangan perintis. Karena wilayah Gayo Lues sering terjadi bencana longsor, jauh dari pusat ibu kota provinsi, modal transportasi darat masih kurang baik dan lain sebagainya.
Dari argumen dan justifikasi yang kita sampaikan untuk tahun anggaran 2020 Direktorat Jenderal Perhubungan udara sudah memprioritaskan kembali rute perintis Medan-Gayo Lues dan Banda Aceh Gayo Lues.
“Untuk 2019 yang terakomodir hanya Medan-Gayo Lues, sedangkan Gayo Lues-Banda-Aceh sedang diupayakan pengalihan dari daerah lain karena anggaran sudah final, kemungkinan dari Nagan Raya-Banda Aceh dialihkan ke Gayo Lues, karena mereka mendapat alokasi dua kali seminggu,” terangnya. Od-Put