BEKASI | Nama Hanief Palopo mungkin belum terlalu dikenal luas di tanah air. Namun, di kalangan pecinta gitar klasik internasional, ia adalah sosok yang diperhitungkan.
Hanief merupakan satu-satunya luthier asal Indonesia yang karyanya dipercaya sebagai hadiah resmi dalam ajang Asia International Guitar Festival and Competition di Bangkok, Thailand, sejak tahun 2011 hingga sekarang.
Kiprah Hanief tidak hanya terbatas di Thailand. Sejak lebih dari satu dekade terakhir, ia aktif terlibat dalam berbagai festival dan kompetisi gitar internasional maupun nasional.
Berikut beberapa ajang yang pernah diikutinya, Asia International Guitar Festival and Competition (2011–sekarang), Bangkok – Thailand; Pattaya International Guitar Festival and Competition (2011–2015), Pattaya – Thailand; Tarrega International Guitar Festival and Competition (2012), Malaysia.
Indonesia International Guitar Festival and Competition (2013), Jakarta; Indonesia International Earth Concert (2012), Jakarta; Kompetisi Gitar Nusantara – Sekolah Gitar Jakarta (2022), Jakarta; Surabaya National Guitar Festival (2013); dan UNJ National Guitar Festival (2012).
Sebagai pengrajin gitar yang diakui secara internasional, Hanief juga kerap diundang sebagai narasumber di berbagai institusi pendidikan dan budaya, baik di dalam maupun luar negeri.
Narasumber gitar dan budaya di Universitas HKBP Nomensen, Medan (2012); narasumber pembuatan gitar di Silpakorn University Faculty of Music, Thailand; narasumber budaya dan alat musik petik di Universitas Mahasarakham, Thailand (2011); narasumber kebudayaan dan gitar di berbagai forum di Indonesia; dan wawancara eksklusif di majalah Gendai, Jepang (2013).
Tidak hanya berkarya, Hanief juga berkomitmen membangun sumber daya manusia Indonesia di bidang pembuatan alat musik. Pada tahun 2012, ia mendirikan Hanief Palopo School of Luthiery di Bekasi — sekolah pertama di Indonesia yang secara khusus mengajarkan seni dan teknik pembuatan gitar. Sekolah ini telah melahirkan sejumlah luthier muda berbakat yang kini ikut meramaikan industri alat musik dalam negeri.
“Misi saya bukan hanya membuat gitar, tapi juga membangun ekosistem luthier di Indonesia,” ungkap Hanief dalam sebuah wawancara.
Dengan dedikasi tinggi dan semangat berbagi ilmu, Hanief Palopo terus membawa nama Indonesia di panggung musik dunia — satu petikan gitar pada satu waktu. (Rel/BS)