MEDAN – Abdurrahman Munir Aritonang MAP mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Tapanuli Utara (Taput) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfiz Qur’an Luat Pahae, Minggu (2/8/2020).
Pembangunan Rumah Tahfiz Qur’an Luat Pahae berada di Desa Sukamaju Kecamatan Pahae Jae, guna membentuk wadah generasi pecinta Al-qur’an dan merupakan yang pertama di Tapanuli Utara – Sumatera Utara.
Abdurrahman Munir Aritonang MAP didampingi Kepala Seksi (Kasie) Pendidikan Islam Kemenag Taput, Daul Gultom SPdI, mengatakan sangat mengapresiasi Himpunan Muslim Luat Pahae (HMP) yang mendukung kehadiran Rumah Tahfiz Qur’an.
“Terimakasih untuk para tokoh penggagas pendirian lembaga pencetak penghafal Kalam Suci ini. Himpunan Muslim Luat Pahae cukup komitmen memberikan perhatian ke Bonapasogit,” sanjung, Munir Aritonang dalam sambutannya.

Munir, putra asal Peanornor Pahae Julu itu, mengungkapkan tidak ada alasan untuk tidak mendukung keberadaan Rumah Tahfiz Qur’an Luat Pahae untuk mencetak generasi pecinta Al-qur’an.
“ Pak Haji Batara Gultom dan AKBP (Purn) Haji Jhonny Siahaan bersama semua komponen di HMP telah berjibaku membentuk wadah pencetak generasi pecinta Al-qur’an ini,”kata Munir, pria alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Sambungnya, dalam sambutan, sebagai bentuk partisipasi dan dukungan material. Secara spontan, Munir menginisiasi penarikan infaq dari undangan mencapai Rp 11 juta terkumpul untuk diserahkan kepada bendahara panitia.
“Panitia membutuhkan dana senilai Rp 600.000.000, untuk membangun gedung Rumah Tahfiz Qur’an ini. Insya Allah akan sertakan nama kami dalam daftar donaturnya,” sebut Munir.
Ketua Panitia Pembangunan Rumah Tahfizd Qur’an, H Batara Gultom mengatakan guna mewujudkan umat muslim, khususnya para remaja muslim di Luat Pahae dapat lebih menyerap dan meningkatkan pengetahuan tentang Al Qur’an.
Batara menyampaikan Himpunan Muslim Luat Pahae (HMP), bangun Rumah Tahfizd Qur’an. Rumah yang artinya adalah bangunan untuk tempat tinggal. Sedangkan Tahfidz dapat diartikan sebagai menghafal, berasal dari bahasa Arab, Hafidza yahfadzu hifdzan yang merupakan lawan dari lupa yaitu selalu mengingat.
“Agar tidak lupa dan selalu mengingat. Kita harus menghafal dan hal ini merupakan proses mengulang sesuatu yang dilakukan dengan membaca maupun mendengar. Jadi, Rumah Tahfizd Qur’an adalah bagunan (rumah) yang disediakan bagi aktifitas Tahfidz (menghapal) Al-Qur’an,” beber H Batara Gultom.
Menurutnya, ide dasar dan tujuan pembangunan Rumah Tahfizd Qur’an itu agar para penghafal-penghafal Al- Qur’an dapat tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. Baik para Hafidz, alim ulama dan tokoh masyarakat maupun para pencari Ridho Allah bersedekah/berinfaq bagi kemajuan program ini.
“HMP mengupayakan ikut membentuk generasi yang Qur’ani dari masyarakat dan di kelola oleh masyarakat. Insya Allah, dikemudian hari para santrinya dapat berkarya dalam membentuk masyarakat yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Mohon doa restu serta dukungannya,” ungkap H Batara.
Selanjutnya, sebagai Ketua Panita Pembangunan Rumah Tahfizd Qur’an dan Penasehat HMP berharap dukungan dari seluruh masyarakat Pancur Joring, Desa Sukamaju, Kecamatan Pahae Jae, maupun masyarakat yang berada di perantauan.
Reporter: Toni Hutagalung