ABDYA | Petani di enam gampong yaitu Drien Beurembang, Padang Sikabu, Muka Blang, Alue Padee, lhung Geulumpang dan Lhok Gajah di Kecamatan Kuala Batee, Kabupeten Aceh Barat Daya (Abdya)
mengeluh, pasalnya saluran irigasi Twi Kareung yang mengalirkan air ke area persawahan dangkal.
Terkait itu, Ketua Komisi III DPRK Abdya yang membidangi keuangan dan pembangunan Zulkifli Ali mengatakan, Rabu (33/4/2025), selama ini sering menerima keluhan dari masyarakat petani terkait penyumbatan dan dangkal saluran induk irigasi tersebut. Setiap musim hujan tinggi, saluran induk irigasi tersebut akan mengalami penyumbatan yang disebabkan penumpukan kayu, sampah dan lumpur yang terbawa arus sungai.
Imbasnya, ratusan hektar sawah petani di enam gampong diwilayah itu akan terancam kekeringan.
“Hal Ini sudah lama dikeluhkan masyarakat, terutama petani yang kesulitan air, jika tersumbat dan dangkalnya air sungai maka kodisi ini menjadi ancaman serius bagi petani dalam Pengolahan tanah sawah,” papar Zulkifli.
Lebih lanjut, untuk mencari solusi, politisi partai Nasdem Zul, bersama puluhan petani serta dari BPBK Abdya meninjau langsung ke lokasi.
Zul berharap, kepada BPBK yang sudah mengunjungi lokasi dan mencatat kondisi saluran irigasi tersebut, agar dapat segera melakukan kajian.
“Semoga kehadiran pihak BPBK kelokasi ini dapat menjawab keluh kesah petani”pungkasnya.
Sementara sekretaris BPBK Abdya H. Nazaruddin saat dikonfirmasi awak media melalui HP seluler menyebutkan, bahwa sudash ke lokasi Kecamatan Kuala Batee tersebut atas laporan masyarakat untuk melihat kondisi saluran air irigasi yang tersumbat dan dangkal pascabencana banjir sepekan yang lalu.
“Saat di lokasi irigasi Twi Kareung sudah melihat, mencatat juga disaksikan langsung oleh anggota DPRK pak Zulkifli Ali, mudah mudahan aliran air irigasi tersumbat dan dangkal itu dapat diatasi lewat program aspirasi DPR,” singkatnya.
Reporter : Nazli