Medan  

Kapolrestabes Medan Giat Sapa Masyarakat di Jermal XV Meteng

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saling berbagi cerita dan perasaan dengan dengan masyarakat atau saling curhat.

MEDAN | Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menggelar Silaturahmi Kamtibmas bertajuk Sapa Warga Satu Rasa di Jl. Jermal XV Gang Mesjid, Kel. Medan Tenggara, Kec. Medan Denai, Kota Medan, Senin (18/11) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri Plt. Wali Kota Medan diwakili Aspem Kota Medan M Sofyan, Ketua KPU Kota Medan Mutia Atiqah, Ketua Bawaslu Kota Medan David Reynold, Kasatpol PP Kota Medan, Camat Medan Denai Tomy Prayoga Sidabalok.

Tampak hadir juga Danramil Medan Denai Kapten Yani Dharma Putra, Lurah Medan Tenggara Nurdamayanti Siregar, para Kepling Kel. Medan Tenggara, personel Koramil 0201-03/MD, dan masyarakat Kel. Medan Tenggara, Kec. Medan Denai.

Sementara Kapolrestabes Medan sendiri didampingi oleh Wakapolrestabes AKBP Anhar Arlia Rangkuti, sejumlah pejabat utama (PJU) Polrestabes Medan, dan Kapolsek Medan Area Kompol Hendrik Aritonang.

Awal kedatangannya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan terlebih dahulu menyapa seluruh masyarakat Medan Tenggara yang hadir di acara tersebut.

Para ibu ikut dalam menyemarakkan kegiatan sambung rasa

“Selamat malam buat semuanya bapak dan ibu. Karena ini ‘Sapa’, saya terlebih dahulu menyapa, “hai”…”halo”,” sapa Kapolrestabes Medan yang dijawab oleh masyarakat dengan sapaan yang sama, “hai…halo”.

Pada awal sambutannya, Kapolrestabes mengaku sangat bersyukur bisa diterima bersilaturahmi oleh masyarakat Kel. Medan Tenggara, Kec. Medan Denai.

Perwira Menengah (Pamen) Polri jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 ini pun lantas memperkenal diri kepada masyarakat.

“Saya perkenalkan diri dulu ya, saya namanya Gidion Arif Setyawan. Saya lahir dari Kota Wonosobo. Sebelumnya saya menjabat Kapolres Jakarta Utara pidah ke Sumatera Utara. Saya baru 1 bulan 1 minggu menjabat Kapolrestabes Medan,” Gidion memperkenalkan diri.

Kombes Gidion mengaku memilih Kel. Medan Tenggara, Kec. Medan Denai menjadi tempat kegiatannya tersebut, karena memang salah satu poskamling yang masih menguatkan dan meneguhkan kebersamaan, yang masih aktif.

“Kenapa kita memilik tempat ini, Ketua KPU dan Pak Aspem, karena memang informasi yang kami menadapatkan bahwa ini memang salah satu poskamling yang masih menguatkan dan meneguhkan kebersamaan, yang masih aktif,” ucap Kombes Gidion yang disambut standing applause dari masyarakat.

Partisipasi Masyarakat

Menurut Kombes Gidion, keaktifan itu pasti bisa dirasakan kalau rumusnya itu kejahatan terjadi karena ada niat dan kesempatan. Tapi kalau di Medan ini tambah lagi, niat dan kesempatan minus partisipasi.

“Kalau tidak ada partisipasi warga, pasti akan ada saja itu persoalan-persoalan sosial, tapi kalau partisipasi warganya tinggi, bisa dipastikan bahwa ada persoalan sosial tapi ada penyelesaiannya,” ujar Kombes Gidion.

Kapolrestabes Medan bersama warga berbaur saling tukar informasi soal berbagai hal terkait kaamanan

Kemudian kembali ke ‘Satu Rasa’, ditajuk ini Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saling berbagi cerita dan perasaan dengan dengan masyarakat atau saling curhat.

Kepada Kapolrestabes Medan masyarakat Medan Tenggara menyampaikan keresahan mereka terkait begal, tawuran, narkoba, judi online, curanmor, dan lain sebagainya.

Menurut Kapolrestabes Medan, jika ditelusuri satu persatu termasuk yang mengkhawatirkan adalah kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang dekat.

“Kata orang tidak ada anak yang dilahirkan menjadi penjahat, semua itu karena pergaulan, karena lingkungan. Pergaulan yang baik akan merusak kebiasaan buruk, dan pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik, itu pasti.” kata Kombes Gidion.

Di tempat lain, tambah Gidion, juga ada persoalan-persolan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kemudian yang menjadi persoalan anak-anaknya. “Lah anak-anaknya mau lari kemana, ketika orang tuanya, saudara, ketika tetangganya, lingkungannya tidak bisa dijadikan tempat untuk curhat maka dia akan mencari tempat yang paling nyaman,” tuturnya seraya menambahkan, tempat yang paling nyaman bisa jadi, bisa jadi tempat yang bisa mengantarkan dia pada persoalan-persoalan yang lebih besar. Maka keluarga itu menjadi benteng utama. rel