Ragam  

Menyembah Tuhan, Mengabaikan Kemanusiaan

Dahlan Iskan, mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya.

Oleh: Dahlan Iskan

PAGI ini Djarum Group memasang iklan kemasyarakatan 4 halaman di Jawa Pos, 50 thn melayani negeri dengan segudang prestasi. Selain telah melahirkan atlet Bulu Tangkis kelas dunia, 11 diantaranya mempersembahkan medali olimpiade, dan telah membina 5.000 atlet sejak 1969.

Menanam 2 jt pohon pada pinggir jalan sepanjang 2.307 km di Jawa-Madura yang bisa menyerap 2,9 jt ton CO2, Beasiswa Plus untuk 11 ribu anak didik, 52.000 orang mendapat rawatan medis gratis, 28.000 orangg mendapat bantuan air bersih, dan banyak lagi, selain tentunya pekerja yg menggantungkan hidupnya bekerja di pabrik rokok djarum ( rokok antara mematikan dan membuat kehidupan ).

Djarum, identik dengan Hartono sang pendiri, yang sekarang juga memiliki BCA group, dia adalah orang terkaya di Indonesia bersama orang kaya lainnya dengan segala macam kiprahnya dan dengan segala macam kurang-lebihnya, yang pasti sebagian besar mereka telah berbuat nyata untuk sesama, dalam konteks kemanusiaan tanpa embel-embel rayuan surga dan kawin 4 sampai 5.

Hablum minannas mereka jalankan dengan tanpa pamrih apakah mereka mendapat hadiah dari Tuhan, mereka hanya mengerti kemanusiaan adalah sebuah kewajiban yang harus dijalankan, bukan cuma cuap-cuap, tapi tak bersikap, apalagi sigap.