MEDAN I Buka Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah meminta seluruh kepala daerah ikut berkomitmen dalam percepatan penurunan angka stunting di Sumut.
“Stunting ini satu hal yang harus kita perhatikan secara serius. Selain pembangunan infrastruktur, kepala daerah juga harus fokus dengan pembangunan generasi-generasi yang lebih baik. Menuju Indonesia Emas Tahun 2045, tak semata-mata kita siapkan secara ekonomi tapi secara kualitas generasi-generasi muda,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah sebelum membuka Sosialisasi RAN Pasti di Hotel Santika Medan, Rabu (9/3).
Ijeck menyebutkan, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan Kemenkes RI, angka stunting di Sumut mencapai 25,8%. Diakuinya ada beberapa kabupaten/kota di Sumut yang terdapat kasus stuntingnya tinggi seperti Padanglawas, Mandailing Natal dan Pakpak.
Maka sebagai Ketua Pelaksanaan Penurunan Stunting di Sumut, Ijeck bersama Kepala BKKBN perwakilan Sumut berencana akan kembali duduk bersama dengan kabupaten/kota untuk mematangkan target penurunan stunting di Sumut.
“Untuk mencapai target di Juli 2024 sebesar 14% penurunan angka stunting di Sumut, setiap tahun kita targetkan kasus stunting di Sumut bisa menurun 4,7% setiap tahun mulai tahun 2022, 2023, 2024. Setelah ini, saya ingin ada pertemuan lagi dengan kabupaten/kota untuk lebih serius. Kita akan melihat apa indikator data stunting di daerah itu, apa karena gizi, sanitasi, atau dari calon ibu yang tidak sehat dan lainnya. Nanti kita bagi tugasnya tiap daerah, secara nasional anggarannya juga sudah disiapkan ke Kabupaten/Kota. Sehingga kita mau kerjaan ini kita kerjakan secara serius bersama-sama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, program, kegiatan dan anggaran untuk percepatan penurunan stunting menjadi saling melengkapi sehingga intervensi yang diberikan betul-betul diterima oleh rumah tangga sasaran.
“Dengan keberadaan 10.323 Tim Pendamping Keluarga atau TPK yang ada di Sumut atau setara dengan 30.969 orang penggerak pendamping keluarga, persoalan stunting di seantero Sumut harus bisa teratasi,” katanya.