TANAHKARO – Sebuah bangunan drainase yang berada di Kelurahan Gundaling II, Kecamatan Berastagi, tidak terawat penuh dengan sampah dan ditutupi semak belukar. Akibatnya bangunan itu ibarat bangunan “tak bertuan” dan terkesan disia-siakan.
Hasil pantauan orbitdigitaldaily.com yang turun ke lokasi, menyaksikan bangunan yang berada di dekat perladangan penduduk terlihat tidak ditutup dengan slab (Beton penutup).
Padahal bangunan itu berada di tengah-tengak pokok rumpun bambu yang rimbun dan penuh dengan tumbuhan semak lainnya.
Padahal, di lokasi yang sama (Proyek sebelumnya), terlihat bangunan drainase yang memiliki penutup dari slab beton.
Sehingga terhindar dari penyumbatan dan memungkinkan air limbah akan lancar mengalir.
Dari keterangan salah satu warga pekerja ladang di sekirar lokasi menyebutkan, bangunan yang ditutup pakai slap beton dikerjakan pada tahun 2017, dan terusannya dilanjutkan pada tahun 2018 lalu.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, proyek drainase yang dikerjakan pada tahun 2018 itu diketahui berbiaya Rp 920.478.900.-, dan di bawah Dinas Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara.
Sebagai Kontraktor Pelaksana dipercayakan kepada CV Wiliyuna Muzaffer Medan, sesuai yang tertera pada plank proyek.
Hasil investigasi dilapangan, pembangunan saluran drainase KSN – MEBIDANGRO ini terkesan ditelantarkan karena sepanjang bangunan dipenuhi dengan semak belukar karena tidak dirawat dan diberi penutup.
Begitupun pada beberapa titik bangunan sudah mulai mengalami banyak kerusakan.
Ka UPT Jarang Masuk.
Kepala UPT Cipta Karya Dinas Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara di Kabanjahe ketika hendak dikonfirmasi pada Jumat (29/5/2020) lalu, tidak berhasil ditemui.
“Bapak lagi di kantor dinas provinsi, dan sesuai jadwal, hari Kamis mendatang masuk karena situasi covid,” ujar KTU Asti br Sinaga kepada orbitdigitaldaily.com waktu itu.
Ingin mendapatkan penjelasan atas banguan itu, awak media ini dan pengurus LSM Lembaga Aliansi Indonesia kembali mendatangi kantor UPT Cipta Karya, Kamis (4/6/2020) sesuai janji, namun tetap tidak berhasil ditemui.
Ironisnya lagi, yang menerima kedatangan wartawan setelah menandatangani buku tamu, adalah Anik Br Nababan yang bertugas sebagai cleaning servis dan Sandro Sembiring yang mengaku petugas jaga malam.
Reporter: David Kaka