Medan  

Pakkat Santapan Berbuka Puasa Khas Mandailing yang Legendaris

Sunar Siregar besama anaknya membakar Pucuk Rotan muda/Pakkat untuk dijual di jalan. Letda sujono, Kec.Medan tembung. Jum'at (15/3/2024). Orbitdigital/ Iwan

MEDAN | Pakkat merupakan kuliner makanan yang berasal dari Rotan muda khas Mandailing yang banyak diminati saat bulan ramadan. Pucuk Rotan muda dipotong dengan panjang 1 meter lalu dibakar dan dikupas untuk diambil isinya.

Sunar Siregar seorang penjual pakkat yang sudah 28 tahun berdagang Pucuk Rotan muda di Jalan Letda Sudjono Kecamatan Medan Tembung yang kini dilanjutkan ke anakanya Nur Siregar menyebutkan, selain bulan Ramadan juga berjualan setia hari biasa..

“Saat awal ramadan ramai sekali pembelinya ya ini puasa ke 4 mulai menurunlah dibandingkan dengan tahun lalu, mungkin dikarenakan naiknnya harga sembako jadi gak kepikir mau beli pakkat,” ujarnya.

Dikatakan, untuk penjualan biasanya menghabiskan 10 ikat untuk 1 ikat isinya 150 batang. Pakkat yang sudah dibakar dibanderol dengan harga Rp10.000/tiga batang pakkat, katanya Jumat (15/3/2024).

Pembeli menunggu pakkat yang sedang di kupas untuk santapan berbuka puasa. Jum’at (15/3/2024). Rasanya nya yang pahit namun menjadi kuliner khas mandailing yang diminati masyarakat. Orbitdigital/iwan

Sementara pembeli pakkat bernama Nur mengatakan kuliner khas Mandailing ini bukan hanya sebagai santapan ketika Ramadan.

“Oh..saya membeli pakkat bukan hanya di saat bulan Ramadan saja, hari-hari biasa pun sering beli. Satu keluarga saya semua suka konsumsi pakkat dan sudah langganan, biasa saya beli Rp20,000 saja,” ujarnya.

Sunar merupakan distributor pucuk rotan muda, pucuk rotan muda didapat dari Langga Payung, Sungai Kanan, Labuhan Batu Selatan (Labusel), Sumut. Selain itu, pakkat juga banyak didatangkan dari kawasan Tapanuli Bagian selatan.

Reporter : Iwan