MEDAN| Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai, pembatalan (skors) paripurna DPRD Samosir yang agendanya pergantian Ketua DPRD Samosir, Saut Tamba, yang terjadi berulangkali, merupakan bentuk pelecehan. Pasalnya, setidaknya sudah tiga kali paripurna itu diskors dengan alasan tidak korum. PDIP mengingatkan jangan ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menghalang-halangi atau berupaya menggagalkan paripurna itu.
“PDIP menilai, paripurna yang bolak-balik diskors dengan alasan-alasan tertentu itu adalah bentuk pelecehan. Kami mengingatkan, jangan ada pihak tertentu yang sengaja melakukan itu. PDIP tidak akan tinggal diam,” kata politisi PDIP yang juga anggota DPR RI, Arteria Dahlan saat menggelar konferensi pers di Kantor DPD PDIP Jalan Djamin Ginting, Medan, Rabu (28/7/2021). Turut mendampingi Arteria, Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto ; Wakil Ketua Sarma Hutajulu dan Aswan Jaya serta Bendahara DPD PDIP Sumut Meriahta Sitepu.
Arteria mengingatkan, keputusan DPP PDIP yang memecat 6 kadernya (anggota DPRD Samosir) dari partai termasuk, Saut Tamba, adalah konsekuensi atas sikap mereka yang membangkang keputusan partai terkait Pilkada Samosir beberapa waktu lalu.
“Kami sampaikan bahwa mereka bukan lagi kader PDIP, per tanggal dikeluarkannya surat pemecatan. Jadi mereka tidak berhak menerima fasilitas apapun yang ada kaitannya dengan atribut PDIP, ” tegas Arteria.