LANGKAT | Warga semangkin resah, maling buah sawit merajalela, petani sawit menjerit di Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, Minggu (21/7/2024) pukul 10.35 Wib
Perkebun kelapa sawit mandiri di Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat resah. Hasil kebun kelapa sawit mereka kerap dijarah pencuri.
Padahal, hasil kebun mereka tidak seberapa. Rata-rata dari memiliki luas kebon 1-15 hektare ada juga hingga ratusan hektar yang ada milik perorangan di Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan. Bahkan ada yang kurang satu hektare dengan hasil panen hanya ratusan kilogram.
Pencurian buah kelapa sawit di kebun masyarakat itu sudah terjadi sejak lama. Sejauh ini, pemilik kebun belum mengetahui pelaku penjarahan buah kelapa sawit.
Biasanya pelaku beraksi pada waktu, subuh ,siang atau sore hari, ketika aktivitas masyarakat di kebun sudah tidak ada.
Meskipun ada di wilayah Desa Teluk Meku itu yang memiliki ratusan hektar lahan kebun kelapa sawit, bahkan kebon kelapa sawitnya dijaga oleh para centeng penjaga kebon (PK), namun hingga kini masih saja tetap mengalami pencurian TBS sawit miliknya .
Pemilik kebun hanya bisa gigit jari mengetahui tandan buah segar yang sejatinya siap dipanen raib dari pohonnya. Hanya menyisakan pelepah kelapa sawit yang berhamburan.
Pengguna Narkoba
Seorang pemilik kebon kelapa sawit di Desa Teluk Meku, sebut saja berinisial AH ,mengaku setiap panen tidak kurang sekitar 375,000 kilogram tandan segar kelapa sawit. Namun, kali ini ia hanya mendapat sisa buah yang terlewat di panen oleh pelaku pencurian.
”Harga kelapa sawit sedang bagus-bagusnya. Per kilogram Rp2.300 hingga 2,700. Hanya bisa usap dada dalam hati melihat buah yang siap saya panen sudah dicuri ninja sawit,” tambahnya lagi
“Ngeri bang, sulit kali untuk tingkat produksi meningkatnya buah sawit di kampung ini, soalnya maling-sawit terlalu banyak dan kemungkinan akibat banyaknya pengguna narkotika jenis sabu sehingga pelaku pencurian semakin hari semangkin meningkat,” cetus AH yang indititasnya tak ingin disebutkan.
Ia mengaku panen kali ini hanya membawa uang tidak sesuai dengar target yang dicapai, hasil itu pun dibagi dua dengan buruh angkutnya yang membantu panen.
Petani lainnya, Juga mengalami hal yang sama. saat panen ia hanya mendapatkan hasil yang kurang maksimal akibat pohon kelapa sawit saat akan dipanen sudah habis buahnya dicuri. ”Ikhlas tidak ikhlas. Biasanya panem sawit sangat memuaskan hasilnya ,bahkan lebih, panen ini hanya tak bisa berkata lagi, dapatnya. Ya dibagi dua dengan pemanen,” katanya.
Terpisah ada beberapa laporan dari pihak warga Desa Teluk Meku kepada wartawan .pada Sabtu (20/7/2024) Pagi kemarin yang memgatakan
“Aku dapat laporan dari MS tadi malam pukul 22.00 wib. SI dan KT dan IS , diduga ada main sawit di lahan semangka dan MS mendapat laporan dari agen sawit yang berinisial ” S ” narasumber yang tak ingin indititasnya di sebutkan
Dan MS yang juga sebagai sumber, tidak mengetahui berapa banyak sawit yang di ambil dan sawit hasil curian tersebut di duga dijual kepada agen sawit berinisial P yang tak lain agen -agen sawit masih wilayah seputara Desa Teluk Meku, cetusnya
Reporter : Muslim