Aceh Timur -ORBIT: Berbagai jenis sepesies burung yang hidup di kawasan hutan Aceh Timur, kerap diburu untuk diperjualbelikan. Mengakibatkan sepesies burung hutan terancam punah.
Burung yang paling dicari pemburu jenis Murai daun, dan burung hutan pada umumnya yang memiliki keunikan keindahan bulunya.
“Jika burung Murai Batu, baru ditangkap harganya mencapai Rp1,5 juta, jika sudah mau makan harganya 2 juta, jika sudah mau berbunyi untuk ikut kontes kicau, lebih tinggi harganya,” kata pemburu burung yang namanya enggan ditulis, pada Orbitdigitaldaily.com. Jumat (22/2/2019)
Mirisnya saat ini burung hutan yang semakin sulit ditemui di alam, karena telah langka, pemburu burung juga menyasar memburu burung jenis Cimpala kapung (Kacer) Tiong Batu, yang harganya hanya Rp200 ribu sampai Rp500 ribu per ekor.
“Yang paling dicari ya murai, kalau tak ada, burung jenis lain juga ditangkap pakai jerat. Karena mudah diperjualbelikan, saat ini sulit dapat burung murai, karena banyak pemburu yang juga mecarinya di hutan,” katanya lagi.
Sapto Aji Prabowo kapala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh (BKSDA), sangat perihatin dengan maraknya perburuan burung hutan.
“Jelas kami perihatin, karena beberapa jenis burung seperti Murai batu, sudah masuk dilindungi dan semakin sulit ditemui di alam. Kami segera telusuri untuk mencari penadahnya. Untuk pemanfaatan burung kicau, kami akan mendorong kegiatan penangkaran, agar burung yang ada di alam tetap lestari,” kata Sapto menganggapi Orbitdigitaldaily.com. On-Ard