MADINA l Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyebut kehadiran perusahaan pertambangan emas PT Sorikmas Mining di Madina seperti ‘mayat hidup’.
Pasalnya, perusahaan raksasa tersebut sejak dikeluarkan izin 24 tahun lalu (1998), sampai detik ini tak kunjung memberikan manfaat bagi warga Kabupaten Madina, baik bagi warga lokal maupun bagi pemerintah daerah.
“Sangat layak kita sebut kehadiran PT Sorikmas Mining di Madina ini seperti mayat hidup. Kehadiran mereka diketahui oleh masyarakat tapi tak pernah dirasakan manfaatnya,” kata Ketua PMII Madina terpilih Ahmad Rizal Nasution, Selasa (25/07/2023).
Rizal mengungkapkan, PT Sorikmas Mining ini menurutnya sudah merasa hebat dan mau membodohi masyarakat. Sebagai mahasiswa Rizal meminta pemerintah daerah bersikap tegas dalam penerbitan rekomendasi pencabutan izin ke kementerian yang berwenang.
“Janji-janji manis yang diberikan oleh pihak perusahaan terkait rencana produksi pertambangan sudah sering kita dengar, namun sampai detik ini belum juga terlaksana. PMII Madina mendukung dan mendesak pemerintah daerah mencabut izin pertambangan itu,” ungkapnya.
Sealama 23 tahun belum berbuat apa-apa melainkan hanya kata-kata harapan bagi masyarakat. Sampel emas yang sudah dikeruk dari tanah Madina oleh perusahaan tersebut tidak kunjung diketahui masyarakat.
Rizal menyampaikan pihaknya akan melakukan tindakan nyata dalam bentuk aksi apabila pemerintah dan pihak perusahaan belum membuka diri menjelaskan persoalan kenapa belum berproduksi.
“Jangan ada yang mengambil keuntungan dalam menyikapi persoalan ini. Ini akan kami kaji di lintas organisasi apabila tak ada titik terang. Masyarakat menunggu, bahkan sudah capek dengan janji manis perusahaan,” tegasnya.
Reporter : Sulaiman Nasution