Medan  

Ratusan Petugas Dikerahkan Amankan Longsor di Humbahas

Beberapa gedung di lokasi bencana nyaris tertimbun bebatuan besar

MEDAN | Sampai hari ketiga Minggu (03/123/2023) tim dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Dinas Sosial, Tagana dan Destana masih terus melakukan pemulihan situasi dampak dari banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (01/12/2023) di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Dikabarkan kondis daerah bencana mengalami rusak yang cukup parah, pasalnya bebatuan dari atas gunung runtuh bersama derasnya air.

Laporan awal diperoleh sesuai dengan siaran pers diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB) disebutkan, seorang dinyatakan tewas akibat bencana alam tersebut, sedangkan belasan orang lainnya dinyatakan hilang.

Informasi diperoleh dari lokasi bencana menyebutkan, banyak rumah warga yang hancur karena tertimpa bebatuan yang turun dari gunung.

“Satu orang warga yang ditemukan meninggal dunia dan dievakuasi ke Puskesmas Baktiraja dengan menggunakan ambulance RSUD Doloksanggul,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisik BPBD Humbang Hasundutan Ricardo dalam keterangan, Sabtu (2/12).

Satu rumah warga terlihat tinggal seng (atap) akibat tertimbun material longsor bebatuan raksasa dalam peristiwa longsor di Humbang Hasundutan, Sumut

Libatkan 350 Petugas

Upaya pencarian oleh petugas di lapangan terhadap para korban terus dilakukan, termasuk malakukan pengamanan situasi agar warga tidak merasa panik berlerbihan terhadap bancana yang telah terjadi secara dahsyat tersebut.

Anggota BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Dinas Sosial, Tagana dan Destana terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan terhadap belasan warga yang masih dinyatakan hilang.

Bahkan untuk operasi lebih optimal, total tim gabungan yang terlibat dalam pengamanan tersebut menurut Ricardo kurang lebih ada 350 orang, itupun di luar jumlah warga setempat yang turut membantu

“Perkiraan jumlah personel yang turun membantu evakuasi situasi bencana sekitar 350 orang, di luar masyarakat yang membantu,” jelas Ricardo sesuai dengan siaran yang terima dari BNPB.

Namun upaya pencarian dan pertolongan tersebut mengalami kendala karena cakupan wilayah permukiman yang terdampak banjir bandang tertutup material bebatuan besar, lumpur serta puing berupa batang pohon berukuran sedang hingga besar.

Beberapa rumah warga bahkan hampir sepenuhnya tertimbun material banjir bandang hingga menyisakan atap saja.

Untuk lebih memudahkan petugas, tim gabungan mengerahkan alat berat jenis eskavator sebanyak 3 unit, 1 backhoe loader, 2 mobil pemadam kebakaran, 5 mobil ambulance, mobil double cabin dan trado 2 unit. BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan juga mengerahkan perahu karet dan dump truk.

Sedangakan berdasarkan pendataan sementara terhadap kondisi rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut masing masing rusak berat 32 unit, 1 unit gereja, 1 unit sekolah dan 1 unit pustu. Total 350 unit, jelas Ricardo. OR – 07