Ruas Jalan Pintu Masuk Kota Kabanjahe Rusak, Berlubang Hingga Mirip Kolam

Kondisi jalan berlubang sepanjang 200 meter di simpang Centrum GBKP Kabanjahe siap menelan korban. ORBIT/David

Karo-ORBIT: Rusak dan berlubang sepanjang 200 meter lebih di ruas jalan Kapten Pala Bangun dari arah Lodah menuju Tugu Bambu Runcing, tepatnya di simpang sentrum GBKP kota Kabanjahe, tak kunjung diperbaiki.

Padahal diketahui, jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama pintu masuk kota Kabanjahe, yang penanganannya dikelola oleh Satker Wilayah I Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian PUPR mulai dari simpang Lodah sampai simpang sentrum GBKP, dan dari simpang sentrum GBKP menuju Tugu Bambu Runcing ditangani oleh Dinas PUPR Kabupaten Karo.

Untuk itu, diminta kepada Satker Wilayah I Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR dan Dinas PUPR Kabupaten Karo agar segera memperbaiki ruas jalan tersebut sebelum kerusakan lebih parah lagi. Bahkan tidak tertutup kemungkinan dapat memicu terjadinya kecelakaan lalulintas, yang dapat merenggut nyawa.

Pantauan Orbit, Rabu (9/1/2019) di lokasi, terdapat beberapa titik lubang yang cukup besarĀ  berdiameter kurang lebih satu meter rusak dan berlubang, hingga memakan setengah badan jalan. Kendaraan yang melintas tampak berjalan perlahan, bahkan ada kendaraan yang sengaja melawan jalur untuk mengelakkan lubang tersebut.

Selain daripada itu, dengan kondisi jalan seperti ini membuat para pemilik kendaraan pribadi maupun pemilik angkutan kota dan angkutan lainnya, terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk perbaikan kaki-kaki kendarannnya.

Belum lagi kemacetan lalulintas yang kerap ditimbulkan akibat kendaraan harus berjalan sangat pelan di lokasi tersebut.

“Tambah ka nge biaya adi bagenda cedana dalan e pak (Kalau begini biaya perbaikan kendaraan pun akan bertambah pak). Terpaksa super ekstra hati-hati, apalagi kalau musim hujan,” kata Ginting (45) salah satu supir angkutan umum Arih Ersada yang kebetulan berhenti menunggu penumpang tidak jauh dari lokasi.

Sementara Bahtiar Purba (53) warga setempat mengatakan, kerusakan tersebut selain menyulitkan pengguna jalan, juga mencederai nilai-nilai estetika dan keindahan ibukota Kabupaten Karo. “Yang lebih mirisnya lagi, ketika turun hujan walau hanya dalam hitungan menit lubang itu sudah seperti kolam ikan di tengah jalan,” ucapnya. Od-Vid