Singkil-ORBIT: Sebanyak 1.500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kab. Aceh Singkil, akan direnovasi mulai tahun ini, melalui program bantuan stimulan Kementerian Perumahan Rakyat.
Program bantuan pemerintah pusat ini merupakan program tahunan yang disebar seluruh Indonesia.
“Setiap tahun pemerintah pusat menganggarkan sebanyak 950 ribu RTLH, yang akan disebar seluruh Indonesia,” kata Anggota Komisi V DPR RI, Irmawan didampingi Anggota DPRK Aceh Singkil Frida Siska saat memberikan pemaparan terkait bantuan rehab rumah miskin di Warkop Bunda, Rimo Aceh Singkil, Selasa (26/3/2019).
Dalam kunjungan kerjanya ke Aceh Singkil, dihadapan puluhan masyarakat dari berbagai desa, Irmawan menyebutkan, sudah mengambil jatah sebanyak 5 ribu untuk rehab rumah. Pembagiannya, 1.500 untuk jatah Aceh Singkil dan selebihnya Simeulue.
“Program ini memang sudah ada, dan bukan baru penawaran atau pengusulan, sehingga saya selaku anggota DPR RI di Komisi V, kami mengambil jatah 5 ribu unit, jadi gak usah ragu, barangnya sudah ada, ini bukan PHP. Tidak perlu pengusulan atau proposal, biar petugas langsung yang mengevaluasi siapa penerima yang layak,” ucap Irmawan
Tinggal usulkan nama dan alamat saja, tidak ada uang pelicin, dan tidak harus dekat dengan kepala desa baru bisa dapat rehab rumah, ini murni akan diberikan kepada penerimah yang layak,” tambah Irmawan.
Disebutkannya, program bantuan stimulan tersebut diperuntukkan masyarakat yang tidak mampu, sebagai penerima RTLH, dari rumah tidak layak menjadi layak huni.
Sistem penerimanya, perdesa akan mendapat jatah 20 unit, yang sudah diverifikasi oleh pendamping yang ditunjuk. Masing-masing mendapat pembiayaan sebesar Rp17,5 juta. Untuk pembiayaan bahan dan ongkos pekerjaan rumah, yang akan masuk kerekening penerima masing-masing.
“Uang yang sudah masuk tidak bisa digunakan hal lain, hanya untuk rehab rumah,” sebut Irmawan.
Lebih lanjut kata Irmawan, bantuan tersebut merupakan bukan kegiatan politik, meski kegiatannya dilaksanakan mendekati Pemilu. “Tidak, ini bukan politik karena sudah dekat Pemilu, tapi memang kebetulan program ini baru bisa diluncurkan dan disosialisasikan ke masyarakat.
“Saat ini fokus dulu ke Aceh Singkil dan Simeulue, selanjutnya baru ke Aceh Tenggara dan kabupaten lainnya,” ujarnya yang sempat berhincang dengan masyarakat langsung. (On-MS/AH)