Tender Proyek Jalan Singkil-Aceh Selatan, Plt Gubernur: Tidak Harus Termurah

Plt Gubernur Nova Iriansyah bersama rombongan didampingi Bupati Dulmusrid, Wabup H Sazali meninjau pekerjaan jembatan di Desa Kilangan Singkil. ORBIT/M Saleh

Singkil-ORBIT: Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menargetkan, lanjutan pekerjaan proyek multi years penerobosan jalan Singkil-Kuala Baru-Trumon Kabupaten Aceh Selatan diharapkan bisa fungsional tahun ini.

Sehingga Nova berharap agar tidak ada masalah dalam proses tender yang akan berlangsung sepekan kedepan. Dan siapa pun pemenang tender, tidak harus yang termurah, namun mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan harus sesuai spek.

“Kalau bisa segera diteken kontrak, dan calon rekanan tidak harus termurah namun harus mengutamakan mutu pekerjaan, agar segera fungsional tahun ini,” kata Plt Gubernur Nova Iriansyah, Selasa (5/3) sore saat meninjau proyek pekerjaan jembatan penerobosan jalan Provinsi, Singkil-Kuala Baru, yang akan menghubungkan dengan Kec. Trumon Kabupaten Aceh Selatan.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Aceh Singkil, Rabu (6/3/2019) sekira pukul 08.00 WIB, Gubernur bersama rombongan menyeberang ke Pulau Banyak.

Rencananya Gubernur akan bermalam menikmati alam pulau banyak, sekaligus temu ramah dengan masyarakat Pulau Balai, Pulau Haloban serta Pulau Panjang dan meninjau lokasi pelabuhan penyeberangan Pulau Banyak, sebelum bertolak ke Banda Aceh via jalur darat Medan Sumut, besok.

Menurut Nova masih ada 7,5 bulan lagi hingga mati anggaran desember mendatang. Sehingga diharapkan hingga desember mendatang jembatan sepanjang 400 meter yang akan menjadi terpanjang di Aceh bisa fungsional.

“Jembatan terpanjang di Aceh ini sangat vital, dan akan menjadi konektifitas masyarakat Kuala Baru dan Buloh Sema Aceh Selatan, sehingga ekonomi masyarakat bisa menggeliat,” ujarnya.

Kendati meski jembatan selesai, namun jalan tidak diselesaikan maka belum optimal. Untuk itu akan diusulkan anggaran pembangunan jalan sekira 100 kilometer dalam musrenbang April mendatang. “Diperkirakan Rp200 sampai Rp300 juta untuk sekaligus penyelesaian perabotnya dan saluran pembuangan,” katanya.

Begitupun diharapkan pekerjaannya tidak sepotong-sepotong dan penganggarannya bisa multiyeras, sehingga 2021 pekerjaan sudah selesai.

Sementara menanggapi protes protes masyarakat terkait pekerjaan pilar yang dinilai tidak memuaskan. Menurut Gubernur kapasitas kekuatan beton ada nilai minimal dan maksimal. Namun hasil beton itu berada dalam posisi garis minimal, karena kondisi medan yang berat. Dan itu boleh-boleh saja, yang penting hasil tidak dibawah garis minimal.

“Yang terpenting kondisi pekerjaan, waktu pekerjaan dan kondisi uji lab nya, tidak berada dibawah garis minimal,” ucap Nova

Kritikan itu kontruktif, maka bagus-bagus lah bekerja karena kita dikontrol masyarakat dan kita juga tidak anti kritikan, berarti masyarakat ikut memantau pembangunan kita dan jangan hoax, tandas Nova.

Seperti diketahui pembangunan Jembatan Kilangan- Kuala Baru mulai dilaksanakan sejak 2014. Dengan alokasi anggaran senilai Rp8,98 miliar. Tahun berikutnya dianggarkan Rp3,63 miliar.

Namun sempat mengalami putus kontrak pada 2016. Dan kembali dilanjutkan pada 2017 dengan alokasi anggaran Rp9,09 miliar. Kemudian tahun 2018 Rp11,92 miliar. Kemudian tahun tahun ini dianggarkan Rp48 miliar. On-Ms/AH