Bupati dan Ketua DPRD Karo Dukung Posko Gereja Peduli Salurkan Bantuan Covid-19

Secara simbolis, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan menyerahkan bantuan kepada pengurus Posko Geraja Peduli. (foto/Daniel Manik).

TANAH KARO – Dibawah koordinasi (Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) gereja terpanggil untuk berbagi kasih dan sepakat serta bersehati mendirikan Posko Gereja Peduli dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan, ketua panitia Posko Gereja Peduli Pdt. Yosua Sinukaban saat memberi sambutan, Senin (4/5/2020) di jalan Jamin Ginting Gg Gelombang, Ketaren Kabanjahe.

Hadir dalam acara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH, Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Plh ketua tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ir Martin Sitepu, Sekretaris Gereja Peduli Pdt Sadrah Brahmana, utusan BKAG Pdt Andi Sastra Ginting, utusan GPDI Pdt Sutrisno, Pdt Masada Sinukaban dari GBKP, utusan Betani Pdt. Antoni Tarigan, Pdt Paham Ginting (GPdi).

Ketua panitia Gereja Peduli Pdt Yosua Sinukaban mengatakan seiring perjalanan dalam situasi pandemi Covid-19 yang dirasakan segenap elemen masyarakat kabupaten Karo, gereja dan hamba Tuhan bersehati ingin meringankan beban hamba Tuhan dan keluarganya serta masyrakat yang mengalami terdampak Covid-19, sehingga diputuskan bersama hamba Tuhan lainnya, aksi sosial init dengan “Gereja Peduli” ucapnya

“Untuk itu, dengan keberadaan Posko Gereja Peduli, kita mengharapkan dengan kebersamaan yang ada dan uluran tangan para jemaat telah menyisihkan sedikit rejekinya , kemudian akan disalurkan bagi hamba hamba Tuhan Se-kab. Karo,” sebutnya.

“Lantas yang berhak menerima penyaluran bantuan, telah ada kriteria yang diputuskan bersama panitia, bagi hamba Tuhan yang dianggap layak dan wajar menerimanya, sesuai data panitia akan menyalurkan bantuan sembako kepada 100 orang hamba Tuhan Se-kab. Karo,” ungkap Pdt Yosua.

Dikesempatan itu, Bupati karo Terkelin Brahmana SH MH menyambut baik langkah-langkah para hamba Tuhan membentuk suatu aksi sosial melalui wadah “Gereja Peduli.

“Pesan moral dalam kondisi saat sekarang ini, sama seperti ibarat dalam situasi perang, dikutip tulisan dari presiden Uganda, Covid-19 merupak musuh manusia yang menakutkan, maka tidak ada yang meminta siapa pun untuk tetap di dalam rumah. Anda tetap di dalam ruangan sebagai pilihan terbaik, tanpa ada yang meminta,” lisannya.

Sementara Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Karo Pdt. Andi Sastra Ginting menyebutkan, dengan terbentuknya Posko Gereja Peduli, mengisyaratkan gereja harus menjalankan ayat dalam Alkitab. “Ayat itu, menuliskan dalam Galatia 6:2 (TB) Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus,” tandasnya Pdt. Andi Sastra.

“Tetap merujuk kepada Alkitab seperti janda Di Sarfat. Janda itu, meski dalam keadaan kurang, ternyata lebih suka membagikan makanannya. “Memang dia dalam keadaan kritis karena tak ada makanan untuk esok hari. Tetapi, dalam keadaan serba sedikit itu, dia masih mau memberi. Demikianlah kisah yang terekam dalam 1 Raja-raja 17:7-16,” ujarnya.

Reporter : Daniel Manik