LAGUBOTI – Banyaknya truk jenis dump dengan bak terbuka yang melintas di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) jadi perhatian yang cukup serius dikalangan masyarakat Kabupaten Toba Samosir.
Pasalnya, sejumlah dumptruk itu kerap mengangkut material sejenis tanah urug atau pasir berbatu (sirtu) hingga melebihi badan dumptruk.
Akibat tingginya muatan itu mengakibatkan sejumlah meterial itu jatuh dan berserak di badan jalan sehingga sangat mengganggu para pengguna jalan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
D Napitupulu, warga Sigumpar saat ditemui di Jalinsum Sitoluama pada Jumat (29/11/2019) mengaku sering mengalami mata iritasi akibat terkena debu tanah yang berjatuhan dari atas truk. Bahkan warga lain keral mengalami ban slip.
“Harusnya truk itu ditutup dan dibatasi muatannya agar tidak mengganggu para pengguna jalan. Jangan mau cari untungnya saja pengusaha, tapi juga harus jaga keselamatan warga,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Lindup), Mintar Manurung ketika dikonfirmasi terkait kondisi dumptruk itu mengatakan akan memberi peringatan kepada pengusaha quari (tambang) asal tanah itu.
“Terimakasih informasinya pak, sesegera mungkin akan kita kasi teguran yang tegas. Nanti kalau tidak ditindaklanjuti kita akan beri sanksi yang lebih tegas dan keras seperti peninjauan kembali ijin tambang,” seriusnya.
Reporter : Bernard Tampubolon