Dijelaskan Ishak bahwa sosialisasi pencegahan terhadap paham Radikalisme dan Terorisme ini harus selalu disampaikan agar masyarakat tidak terpapar oleh paham yang bisa merusak keutungan bangsa kita ini.” Makanya kita mendorong kepada seluruh steakholder untuk bersama-sama berkolaborasi membentengi lingkungan, keluarga kita dari paham Radikalisme dan Terorisme ini. ” Mereka para teroris ini akan teroris merekrut anggota-anggota baru khususnya dari kalangan generasi muda untuk menjadi penerus mereka lewat doktrin-doktrin yang bisa mempengaruhi pola pikiri generasi muda kita untuk masuk ke dalam sel-sel yang sudah mereka (para teroris) bentuk,” ungkap Ishak.
Bentengi Pemuda dari Paham Terorisme dan Radikalisme
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pemuda FKPT Sumut Drs Arifuddin Harahap MA mengungkapkan dalam rangka membentengi Pemuda dari paham Terorisme dan Radikalisme ini salah satunya adalah memberikan doktrin-doktrin kepada pemuda bahwa sesungguhnya tidak ada satu agama didunia ini yang mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat kekerasan.
” Ini paham tingkat dasar yang harus benar-benar di sampaikan kepada generasi muda saat ini. Kalau paham ini sudah mereka dapatkan maka kita akan masuk kepada fase kedua yakni mengajak para pemuda untuk berdiskusi berdialog tentang pencegahan paham Terorisme dan Radikalisme ini. Setelah itu baru tugas pemerintah memberikan pendidikan pra kerja kepada pemuda yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan. Sebab salah satu pemicu terpaparnya pemuda pada paham Terorisme dan Radikalisme ini karena tidaknya aktivitas atau lapangan pekerjaan bagi pemuda kita saat ini,” ujar Arifufddin yang juga Wakil Dekan (Wadek) III Faklutas Syariah UIN Sumut ini.
Dijelaskan Arifuddin khusus untuk Perguruan Tinggi, BNPT dan FKPT Sumut sudah menjalin MoU kepada lebih kurang 40 Perguruan Tinggi di Sumut yang akan memasukkan materi pencegahan paham Radikalisme dan Terorisme kepada mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi tersebut.” MOU ini sudah dilakukan tinggal kita membentuk kelembagaannya saja di masing-masing Perguran Tinggi tersebut apakah namanya Satgas Mahasiswa atau Satuan Mahasiswa . Ini tinggal menunggu koordinasi lanjutan antara BNPT, FKPT Sumut dan pihak Perguruan Tinggi yang sudah melakukan MoU itu,” ujar Arif.
Arif juga menuturkan bahwa kebanyakan pemuda yang terpapar paham Radikalisme dan Terorisme ini adalah mereka yang ilmu agamanya rendah serta paham kebangsaannya sangat minim dan ini umumnya terjadi kepada anak-anak muda yang merantau dari desa ke kota . ” Makanya kita juga berharap agar aparatur desa ketika mengikuti Bintek juga diberikan paham-paham pencegahan terhadap paham Radikalisme dan Terorisme. Karena kita melihat setiap tahun aparatur desa selalu mengikuti Bintek .Nah kita usulkan agar salah satu materi Bintek itu adalah tentang pencegahan paham Radikalisme dan Terorisme tersebut,” demikian Arif. cr-03
