Hotel Bintang 5 di Tengah Alam Danau Toba Bakal Mendunia

Danau Toba

MEDAN – Danau Toba bakal benar-benar disulap menjadi kawasan wisata bertaraf internasional. Nantinya, akan berdiri hotel mewah dibalut keindahan alam di danau terbesar di Asia Tenggara ini.

Hal itu akan setidaknya menjadi harapan jelang ground breaking percepatan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba ‎di lahan otorita di Kecamata Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

Menuju ke sana, Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo menyebut pemerintah telah membuat beberapa komitmen.

Di ground breaking ini, Arie menyebut penetapan komitmen Pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan destinasi super prioritas Danau Toba dengan pembangunan infrastruktur seperti akses atau jalan di kawasan lahan otorita.

“Yang kita tahu, sedang dibangun jalan akses tersebut sepanjang 1,9 kilometer dan terus dikerjakan Kementerian PUPR di tahun 2020 dan seterusnya. Untuk memastikan para mitra yang akan membangun fasilitas-fasilitas seperti hotel, komersial, rumah sakit dan sebagiannya,” kata Arie.

Kedua, katanya, akan dilakukan penandatangan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan mitra dalam pengerjaan pembangunan fasilitas pariwisata di Danau Toba berstandar internasional di lahan otorita‎ itu.

“Kita sedang mematangkan draft perjanjiannya dengan para mitra tersebut dan hampir dipastikan 100 persen lokal. Artinya, orang Indonesia yang akan memulai pembangunan ini,” ungkap Arie.

Ia menjelaskan percepatan pembangunan kawasan Danau Toba akan melibatkan anak bangsa.

Hal ini, menunjukan kepada mata dunia masyarakat Indonesia mampu membangun objek wisata berstandar internasional, sesuai dengan pasar pariwisata internasional saat ini.

“Kenapa tidak orang asing, kita ingin‎ masyarakat dulu atau orang Indonesia dulu yang membangun ini sehingga dampaknya bagus bagi dunia internasional. Karena, membuktikan kita membangun duluan dan masuk mitra-mitra internasional untuk membangun Danau Toba kedepannya dengan total 386,7 hektar,” jelasnya.

Yang ketiga, para menteri tersebut akan menggelar peletakan batu pertama pembangunan hotel berbintang lima pada ‎ground breaking lahan otorita. Dengan itu, penandaan pembangunan kawasan Danau Toba dimulai.

“Dengan pembangunan hotel pertama di lahan otorita yang harapannya segera selesai sehingga infrastruktur dibangun pemerintah mendapatkan sambutan positif dari mitra. Artinya, pembangunan Danau Toba ini menunjukan gerakan yang positif. Ada investasi yang masuk dan tidak melulu pemerintah yang bangun,” ujar Arie.

Kemudian langkah yang keempat, dilakukan penandatangan untuk penetapan nama kawasan otoritas, yang akan dibangun fasilitas mewah dengan standar internasional seperti hotel, resort, rumahsakit, gedung pertemuan hingga sarana olahraga.

“Kawasan otorita ini, harus kita branding berkelas internasional. Sekarang ini, namanya kami usulkan adalah Toba Caldera Resort atau TCR. Nanti akan ada penandatangan prasasti oleh Bapak Menteri Pariwisata, Arief Yahya,” kata Arie.

Dengan itu, Arie mengharapkan ground breaking percepatan pembangunan yang cepat selesai sesuai dengan keinginan dan perencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk ‘mempercantik’ Danau Toba di mata ‎dunia.

“Dan terakhir atau kelima ada aksi penanaman pohon, diperuntukkan untuk pengembangan lahan. Sebelumnya, kawasan otorita ini kawasan hutan. Kami komitmen kelestarian lingkungan dan mempertahankan tanaman-tanaman yang ada di sana. Harapan resapan air dan lingkungan serta kelestarian flora dan fauna tetap terjaga,” pungkasnya.

Arie menambahkan Pemerintah Indonesia hadir dalam pembangunan infrastruktur. Untuk pembangunan fasilitas mewah di Danau Toba, Menteri Pariwisata dan BOPDT bekerjasama dengan para investor untuk bersama-sama membangun.

“Waktu penandatangan di Bali pada tanggal 21 Oktober 2018, lalu. Dengan angka cukup signifikan dan ada 7 investor melakukan penandatangi MoU dengan BOPDT, kita hitung nilai Rp6,1 triliun. Kita realisasikan,” tandasnya. (Rel/Diva Suwanda)