DELITUA | Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (LP2M-UINSU), Dr H Nispul Khoiri MAg mengakui, angka kekerasan di sekolah atau madrasah kian mengkhawatirkan.
Kepada Orbitdigital.com, Senin (11/12), Nispul Khoiri mengungkapkan, sejumlah kasus kekerasan semakin meningkat mengindikasikan adanya masalah pada pihak-pihak yang terlibat dalam sekolah atau madrasah, ungkapnya.
Menyikapi persoalan kekerasan di madrasah atau sekolah, kata Nispul, pihaknya menggelar kegiatan, Pendampingan Pencegahan Kekerasan di Sekolah Madrasah, sebagaimana berlangsung 10-12 Desember 2023 di Pancur Gading Hotel, Delitua, Deliserdang.
Lebih lanjut Nispul menyebutkan, sejumlah kasus kekerasan di sekolah terus terjadi, seperti siswa merudung siswa lain, murid memukuli guru, guru menampar, menyeret, menginjak murid, orangtua menganiaya guru dan kasus lainnya.
Nispul Khoiri menambahkan, UINSU melalui LP2M berkomitmen meluaskan dan memberikan penguatan pengabdian masyarakat terintegrasi dari Tridarma Perguruan Tinggi.
“Kegiatan pendampingan yang kami lakukan, merupakan wujud komitmen UINSU dalam Pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan,” katanya seraya menyebutkan, pihaknya menghadirkan para kepala sekolah (madrasah), guru bimbingan konseling, pimpinan pesantren dalam kegiatan pendampingan.
Senada dengan Nispul. Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Fitri Hayati, menjelaskan, Madrasah harus melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan.
Sekadar untuk diketahui, kegiatan Pendampingan Pencegahan Kekerasan di Sekolah Madrasah itu dihadiri narasumber Eka Ervika MSi (Psikolog) dan Camelia MPsi (Psikolog) guna memberikan wawasan terhadap PPKSP dan mekanisme pencegahannya.
Turut dihadiri Sekretaris LP2M Reni Ria Armayani Hsb MEI, Dr Rafnitul Hasanah Harahap selaku Sub Koordinator, Kapus penelitian Dr Muhammad Irwan Fadli Nasution ST MM MKom dan Kapus Pengabdian Kepada Masyarakat Putra Apriadi Siregar, SKM MKes.
Reporter: Maruli Agus Salim