ACEH SINGKIL |Tarmizi Ripan kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Singkil periode 2021-2024 serta Sekretaris Suhardi Jani Padang dan Bendahara Dede Rosadi.
Pelaksanaan Konfrensi Pertama (I) PWI Kabupaten Aceh Singkil, serangkaian peningkatan status dari Balai menjadi PWI Kabupaten Aceh Singkil, berlangsung di Aula Pendopo Bupati Aceh Singkil, Kamis (11/2/2021).
Tarmilin Usman mengatakan konfrensi tersebut merupakan paling cepat terlaksana, selama berlangsung konfrensi PWI di beberapa kabupaten/kota di Aceh.
“Ini rahmad dari Allah, karena proses konfrensi tercepat dalam sejarah konfrensi PWI di Aceh,” ucapnya.
Usai melantik dan mengukuhkan pengurus baru ini, Tarmilin Usman menyampaikan apresiasi kepada Panitia Konfrensi dan anggota PWI Aceh Singkil, atas terselenggaranya konfrensi ke-I yang berlangsung lancar aman dan dialogis.
Tarmilin berpesan kepada PWI Aceh Singkil harus terus membangun kemitraan dengan pemerintah. Namun bukan berarti pemerintah bisa mengintervensi wartawan.
“Akan tetapi buatlah berita yang berimbang. Dan jangan ada yang dirugikan akibat pemberitaan. Tahun depan direncanakan Aceh akan menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN),” ujarnya.
Sehingga katanya Singkil juga harus mempersiapkan apa yang akan ditonjolkan.
Singkil memiliki tiga potensi wisata yang tidak dimiliki daerah lain. Seperti wisata bahari, wisata religius dan wisata rawa singkil.
“Coba ini ditonjolkan dan dikembangkan mungkin bisa capai PAD sampai Rp5 triliun,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Tarmilin juga mengimbau PWI harus terus memberikan pendidikan dan peningkatan SDM guna menjaga profesionalitas wartawan.
Didampingi Wakil Bupati H Sazali, Bupati Dulmusrid saat membuka konfrensi ke-I PWI Aceh Singkil mengatakan, PWI adalah wadah perkumpulan yang menjadi penghubung pemerintah dengan masyarakat.
“Wartawan juga sebagai sebuah koreksi untuk menjalankan pemerintahan yang baik. Profesionalitas media dan wartawan sangat penting. Karena wartawan harus dituntut memiliki sertifikat kompetensi. Dan ini akan menjadi koreksi diri terhadap insan media,” sebutnya.
Dulmusrid berpesan, agar keberadaan PWI dapat membantu memerangi berita bohong (hoax) yang dihawatirkan menyebabkan berkembangnya opini publik.
Wartawan juga dilindungi UU Pers No.40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalis (KEJ).
“Dengan dasar ini PWI harus menjalankan programnya secara konfrenhensif dan bekerjasama dengan pemerintah,” harapnya.
Selain Tarmilin Usman, turut hadir bersama rombongan unsur pengurus PWI Aceh HT Anwar Ibrahim, T Haris Fadhillah, Iranda Novandi, Hazairin, dan Azhari, serta Ketua IKWI Aceh, Dr Harbiyah.
Sementara jajaran Pemkab Aceh Singkil, selain wakil Bupati H Sazali, juga hadir Kadis Perikanan Saiful Umar, Kepala Bappeda M Rivai, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Edi Hartono, Kadis Pendidikan Khalilullah, Sekretaris Diskominfo Dra Fauziah, Kabag Humas dan Protokol H Khaldum Berutu.
Reporter : Saleh