Meresahkan Jamaah, BKM Masjid Ar Ramadhan Minta Kafe HS dan Pinacolada House Ditutup

Tampak gedung kafe Higher Steps dan penginapan Pinacolada House yang berada di sebelah kanannya ditutupi kain merah berada di Jalan Sunggal, Medan. Tepat di seberang kedua gedung tersebut berdiri bangunan Masjid Ar Ramadhan. (orbitidigitaldaily.com/HO)

MEDAN – Warga yang bermukim di seputaran kawasan Jalan Sunggal, tepatnya yang berdekatan dengan kafe Higher Steps (HS) dan Hotel Pinacolada House resah akan aktivitas sikap dari manajemen tempat hiburan dan penginapan tersebut.

Bahkan, manajemen tempat hiburan malam dan penginapan yang letaknya tak berjauhan dengan rumah ibadah ini sempat mengintimidasi masyarakat yang menolak.

Puluhan preman kabarnya pun pernah melakukan aksi teror terhadap warga.

Hal ini terungkap dari surat BKM Masjid Ar-Ramadhan ke Pemko Medan agar menutup tempat hiburan malam kafe HS yang diduga menyediakan minuman keras, juga Hotel Pinacolada House turut pula ditenggarai menjadi tempat maksiat.

Menurut sumber orbitdigitaldaily.com, dalam surat yang dilayangkan ke Pemko Medan, manajemen kafe Higher Steps diduga menyuruh puluhan orang mendatangi rumah Ketua BKM Masjid Ar-Ramadhan.

“Sekira 40 orang kuranglebih, 28 Februari lalu preman yang kami duga suruhan dari manajemen kafe Higher Steps datang ke rumah ketua BKM. Kedatangan mereka jelas, untuk menakut-nakuti dan mengintimidasi ketua BKM agar tidak menyurati Pemko Medan,” kata sumber, Selasa (11/3/2020).

Untuk diketahui, pemilik kafe HS dan penginapan Pinacolada House adalah orang dari pemilik The L Co Café yang berada di Jala Ringroad, Medan, tepatnya di persimpangan Jalan Sunggal.

“Sama juga kelakuannya. Pemko Medan pernah memberikan peringatan keras ke manajemen The L CO Café pada 25 Desember 2019 lalu, tepatnya malam perayaan Natal karena tidak taat imbauan agar tidak menyelenggarakan live music dengan suara keras,” ujar sumber lagi.

Teranyar, kata sumber, petugas kepolisian dari Polsek Sunggal sudah mendatangi BKM Masjid Ar Ramadhan guna mengklarifikasi dan mencari tahu kronologi kedatangan puluhan preman yang diduga atas suruhan dari manajemen kafe tersebut.

“Tapi sepertinya masih sekedar klarifikasi dan tanya-tanya saja, belum ada tindakan. Kami harap polisi bisa mengambil tindakan tegas atas pengancaman itu. Untuk sementara kami diimbau agar tidak terpancing emosi dan menimbulkan gesekan,” pungkas sumber. (Diva Suwanda)