LANGKAT | Warga desa di Kecamatan Secanggang, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat untuk membuka portal berlokasi di Lingkungan I, Kelurahan Hinai Kiri.
Bagaimana tidak, kekecewaan memuncak setelah insiden kebakaran hebat menimpa kandang ayam milik seorang warga disebut- sebut bernama Didi, di Dusun VIII Gang Damai, Desa Kebun Kelapa, pada Rabu dini hari (7/5) sekirah pukul 01.30 WIB.
Dikatakan Budianto, kejadian saat itu api melalap kandang ayam dan isinya tanpa bisa dipadamkan, dikarena mobil pemadam kebakaran terhalang oleh portal yang terpasang di jalan utama di Lingkungan I Kelurahan Hinai Kiri.
“Dari kejadian itu kerugian berkisar Rp 2 miliar lebih, karena seluruh ternak dan bangunan kandang hangus terbakar. Mobil damkar tidak bisa masuk karena terhalang portal di Hinai Kiri dan harus memutar jauh dari Desa Tanjung Ibus,” ucap Budianto, warga yang berdomisi tidak jauh dari lokasi kejadian kepada wartawan pada, Kamis (8/5/2025).
Hal senada juga disampaikan, Gayus warga Dusun 4 Teluk Belida Desa Sungai Ular yang mengeluhkan portal tersebut. Menurutnya portal dinilai tidak hanya menghambat akses kendaraan darurat, tetapi menyulitkan aktivitas distribusi hasil bumi pertanian dan peternakan di masyarakat.
“Kalau tidak dibongkar minimal bisa dibuat sistem buka tutup. Agar saat keadaan yang darurat, kendaraan penting seperti mobil damkar dan mobil pengangkut hasil usaha milik warga bisa keluar masuk tanpa harus memutar jalur yang jauh,” tegas Gayus bersama Syahrial.
Menurut mereka, keberadaan portal tersebut menyebabkan biaya distribusi hasil pertanian meningkat tajam. Sebab kendaraan angkut yang tidak bisa melewati portal terpaksa ‘bongkar muat’ yang berdampak pada tingginya ongkos distribusi dan rendahnya harga jual komoditas.
Selain sektor peternakan dan pertanian, sambung Gayus meyampaikan, kerusakan infrastruktur juga terjadi, akibatnya jalan di Dusun IV Sungai Ular rusak parah akibat menjadi jalur alternatif bagi kendaraan berat yang menghindari portal.
“Sekitar dua minggu lalu, truk sawit terguling di jalan dusun karena kondisi jalan rusak berat, dan Jalan alternatif tidak layak dilalui kendaraan besar, tetapi mereka terpaksa lewat sana karena portal menutup akses utama,” ujarnya.
Di informasikan, masyarakat dari enam desa seperti Desa Kebun Kelapa, Rambung, Sei Makan, Kampung Pinang, Sei Ular, dan Teluk Belidah, menyatakan bahwa mereka bukan menolak pembatasan tonase demi menjaga ketahanan jalan.
Terpisah, menanggapi keluhan warga soal portal di Lingkungan I, Kelurahan Hinai Kiri tersebut Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Langkat, Arie Ramadhany S.IP M.SP akan meninjau keberadaan portal.
“Portal di depan Masjid Hinai Kiri akan kami pertimbangkan kembali,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon kepada wartawan.
(OD-20)