Proyek Jembatan Pangaloan Rp2,9 Belum Selesai, Kantor Pemborongnya Malah Kosong

MEDAN – Pembangunan Jembatan Pangaloan Desa Siopat Bahal Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), senilai Rp 2.936.842.066 diduga bermasalah dan menuai tudingan miring dari masyarakat padahal pekerjaan itu turut pendampingan dari TP4D Kejari Taput.

Selain melewati batas kontrak, pengerjaannya pun diduga kurang profesional atau proyek asal jadi sehingga tidak mencapai target yang diharapkan sebab kontrak dimulai 23 Juli 2019 dan berakhir 23 Desember 2019 lalu.

Jembatan Pangaloan merupakan akses utama warga Desa Siopat Bahal menuju Sitoluompu dan akses perekonomian warga Desa Siopat Bahal. Akibat pembangunan jembatan tersebut warga harus mencari jalan dari desa lain untuk menyeberang sebab tidak ada jembatan alternatif yang disiapkan pihak kontraktor.

Hal itu diungkapkan warga Siopat Bahal C Panggabean mengatakan pihak kontraktor CV Nasution Sakti Perkasa sebagai pemenang tender dari Dinas PUPR Pemkab Tapanuli Utara (Taput) tidak menyediakan akses jalan sementara agar masyarakat tidak tidak terganggu. ” Sangat disayangkan pihak kontraktor CV Nasution Sakti Perkasa maupun dari Dinas PUPR Taput tidak membuat akses jalan sementara sehingga masyarakat harus mencari akses jalan dari desa lain,” ujarnya Minggu (26/1/2020).

Menurutnya lagi, banyak kejanggalan sehingga pembangunan Jembatan Pangaloan tidak mencapai target sesuai kontrak. Dan mirisnya pihak kontraktor tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.

” Kontrak dimulai 23 Juli 2019, tapi pekerjaan dimulai sekitar bulan September 2019. Disisi lain, pemasangan konstruksi rangka baja diduga bukan orang profesional sehingga tampak melengkung. Akibatnya harus dibongkar ulang saat ini. Inikan sudah tahun 2020,” ungkap Panggabean.

Sebelumnya pantauan wartawan , Jumat (24/1/2020) alamat perusahaan CV Nasution Sakti Perkasa berada di Jalan Pahlawan No. 27 Medan Perjuangan, Medan terlihat kosong.

“Sebelumnya ada dipasang plank CV. Nasution Sakti Perkasa tapi tak lama. Selanjutnya dicabut dari sejak itu sampai sekarang sudah rumah kosong. Alamatnya ini memang Jl Pahlawan 27 A. Tapi sebelumnya dipakai untuk jualan butik dan kantor partai untuk calon legislatif (Caleg) kalau untuk kantor tak pernahlah ada kegiatan, “ujar boru Saragih salahsatu staf Klinik Pratama kepada Orbitdigitaldaily.com, Jumat (24/1/2020).

Selanjutnya, Lurah Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan Tongku Panusunan Siregar SH mengaku pihak CV Nasution Sakti Perkasa tidak pernah mengurus izin domisili.

” Setahu kita tidak pernah mengeluarkan surat domisilih CV Nasution Sakti Perkasa. Tapi itupun akan kita selidiki. Sebab syarat pengurusan izin domisilih dibuktikan dengan surat pernyataan pemilik CV dan surat izin perusahaan serta foto dokumentasi kantor, ” kata Tongku kepada Orbitdigitaldaily.com dikantornya, Jumat (24/1/2020).

Terpisah Kepala Dinas PUPR Pemkab Taput Ir Anggiat Rajagukguk saat dikonfirmasi, Minggu (26/1) lewat sambungan selulernya 085275573XXX dan Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan, Laomor Situmorang 082272101XXX tidak ada jawaban begitu juga dengan pesan Whatsap belum ada respon.

Diketahui Jembatan Pangaloan adalah jembatan penghubung akses utama menuju Desa Siopat Bahal dan Sitoluoppu ambruk dihantam arus deras sungai Batangtoru yang terjadi pada Jumat (14/12/2018) tahun lalu.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 03.00 Wib dini hari, ambruk ke dasar sungai dan pondasinya rubuh, namun lantai plat jembatan masih sebahagian utuh.

Reporter – Toni Hutagalung