Rangkaian Hari Jadi Siantar ke 154, Wesly-Herlina Ziarah ke Makam Raja Sang Naualuh Damanik di Bengkalis

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Wesly-Herlina Memberikan Cinderamata kepada Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso

SIANTAR | Menjelang Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar ke 154, Wali Kota Wesly Silalahi SH MKn bersama Wakil Wali Kota Herlina mengunjungi makam Raja Siantar ke XIV Sang Naualuh Damanik di Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (15/4/2025).

Kunjungan Wesly-Herlina serta rombongan telah dinanti dan disambut hangat Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso.

Mengawali sambutannya, Wesly menegaskan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar siap berkolaborasi dengan Pemkab Bengkalis dalam merawat dan menjaga makam Raja Sang Naualuh Damanik.

Walikota Siantar bersama rombongan foto bersama sebelum pelaksanaan ziarah

Ziarah Bagian Rangkaian Memperingati Hari Jadi Kota Pematangsiantar ke 154 Tahun

Wesly menyampaikan ziarah dilakukan dalam rangkaian memperingati Hari Jadi ke-154 Tahun Kota Pematangsiantar Tahun 2025. Wesly mengharapkan, peringatan Hari Jadi Kota Pematangsiantar menjadi momen introspeksi diri, seberapa jauh bisa mewarisi nilai-nilai kepahlawanan Raja Sang Naualuh Damanik. Serta melanjutkan perjuangan Raja Sang Naualuh Damanik untuk memajukan Kota Pematangsiantar. Sehingga terwujud masyarakat Pematangsiantar yang Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama Wakil Wali Kota Herlina berziarah ke makam Raja Siantar, Sang Naualuh Damanik, di Desa Senggoro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, Selasa (15/04/2025)

Wesly juga menjelaskan Delapan Sifat Luhur Raja Sang Naualuh Damanik, yaitu: Pengasih, Pelayan, Jujur, Berani, Bertanggung jawab, Teguh Pendirian, Saling Menghormati, serta Membangun. Ia meminta delapan Sifat Luhur Raja Sang Naualuh Damanik harus menjadi pegangan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kota Pematangsiantar.

Diutarakannya, pelajaran berharga yang dapat diambil dari Raja Sang Naualuh Damanik adalah nasionalisme, mengayomi masyarakat, mengutamakan diplomasi, pendirian yang tegas, berani, bertanggung jawab, dan membangun.

“Perjuangan Raja Sang Naualuh Damanik dahulu merupakan rangkaian sejarah menuju Indonesia merdeka hingga seperti sekarang ini. Untuk itu, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah serta menghargai para pahlawannya,” terang Wesly.

Masih kata Wesly, walaupun diasingkan ke Bengkalis, Raja Sang Naualuh Damanik tetap mengirim kabar kepada rakyat di Kerajaan Siantar, agar tetap membangun semangat juang Habonaron Do Bona, yaitu kebenaran sebagai cikal bakal segalanya.

Raja Sang Naualuh Damanik wafat dengan meninggalkan ‘pesan’ yang menjadi motto Kota Pematangsiantar, yaitu Sapangambei Manoktok Hitei, seiring seirama dalam menggapai tujuan.

Wesly berharap kepada semua yang hadir, para keluarga, keturunan, dan ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik dapat menjaga, memelihara, melestarikan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan Sang Raja.

Walikota dan rombongan menuju makam Sang Naualuh Damanik, di Desa Senggoro Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, Selasa (15/04/2025)

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso mengucapkan selamat datang kepada rombongan Pemko Pematangsiantar ke Kabupaten Bengkalis atau dikenal sebagai Negeri Junjungan.

“Mudah-mudahan momentum ini, selain untuk memperkuat hubungan silaturahmi di antara kita, hendaknya dapat menjadi media dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi yang saling mengisi antara satu dengan yang lainnya, guna menyamakan persepsi serta langkah dalam membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat,” tuturnya.

Bagus Santoso menjelaskan, makam Raja Sang Naualuh Damanik selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Bengkalis ibarat saudara.

“Saudara seperjuangan Raja Sang Naualuh Damanik ketika mempertahankan pendiriannya untuk lepas dari penjajahan Belanda,” tukasnya.

Bagus Santoso menyebutkan, makam Raja Sang Naualuh Damanik merupakan salah satu objek wisata religi di Bengkalis. Makam tersebut sebagai bukti sejarah perjuangan luar biasa dan menjadi bukti kekuatan diri untuk tetap mempertahankan marwah meski diasingkan ke Bengkalis.

“Kami Pemerintah Kabupaten Bengkalis, tetap berkomitmen untuk menjaga dan merawat makam Raja Sang Naualuh Damanik ini, yang dikenal juga menjadi tokoh agama kepada masyarakat Bengkalis,” ujar Bagus Santoso.

Ia yakin Pemko Pematangsiantar di bawah kepemimpinan Wali Kota Wesly Silalahi dan Wakil Wali Kota Herlina dan Pemkab Bengkalis di bawah kepemimpinan Kasmarni dan Bagus Santoso akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama Wakil Wali Kota Herlina saling suport dengan memberi cinderamata

Acara ziarah turut diisi dengan maranggir, yakni ritual adat Simalungun, yang dimulai oleh Wesly didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi. Dilanjutkan oleh Herlina didampingi suami Bahrum Sumantri, dan diikuti jajaran Pemko Pematangsiantar serta para tokoh pemuda.

Turut hadir jajaran Pemko Pematangsiantar dan Pemkab Bengkalis, ahli waris Raja Sang Naualuh Damanik, pengurus Yayasan Raja Sang Naualuh Damanik, pengurus DPP Himapsi, pengurus Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kota Pematangsiantar, dan lainnya.

Usai Ziarah, Wesly-Herlina dan Jajaran Dijamu Makan Minum di Rumah Dinas Wakil Bupati Bengkalis

Pada kesempatan tersebut, Wesly menjelaskan secara singkat mengenai Kota Pematangsiantar. Wesly juga mengenalkan tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Siantar. Selain ketokohan Raja Sang Naualuh Damanik, ada juga mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Haji Adam Malik dan Cornel Simanjuntak pencipta lagu Maju Tak Gentar.

Di tengah sambutannya, Wesly mengajak sekaligus mengundang secara resmi Wakil Bupati Bengkalis untuk dapat hadir nantinya di acara puncak pada 24 April serta peresmian Monumen Sang Naualuh Damanik pada 26 April mendatang yang berada di Jalan Sang Naualuh Damanik, berdampingan dengan Taman Makam Pahlawan (TMP) Nagur.

Sebelumnya, Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pemko Pematangsiantar.

“Saya yakin kolaborasi kita akan lebih dapat ditingkatkan lagi,” ujarnya.

“Inilah Bengkalis, negeri yang diberkati, yang disebut sebagai Negeri Junjungan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kunjungan ini. Kunjungan ini mari kita kekalkan, sehingga tahun ke tahun akan menambah ilmu kita. Mengenai Raja Sang Naualuh Damanik, jika literasinya kurang mari kita sama-sama menambahkan,” tuturnya.

Ia mengaku sudah berkali-kali mempertemukan sejarawan yang ada di Kota Pematangsiantar, lewat kajian dan seminar, yang akhirnya mendapatkan akar sejarah perjuangan Raja Sang Naualuh Damanik.

“Saya yakin kolaborasi dan sinergi kita, antara Pemko Pematangsiantar dengan Pemkab Bengkalis, yang sudah didahului oleh Raja Sang Naualuh Damanik sang pahlawan kita, dapat menjadi lebih hebat lagi. Dan diteruskan generasi-generasi kita selanjutnya,” ujarnya.

Kegiatan ini turut diisi dengan pemberian seperangkat pakaian adat Simalungun kepada Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso dan istri Siti Aisyah, serta penyerahan cinderamata.

Di momentum tersebut, Bagus Santoso menerima gelar kehormatan marga Damanik, dan istrinya Siti Aisyah menjadi boru Sinaga.

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menghadiri acara silaturahmi dan makan siang bersama Pemkab Bengkalis dan Pemko Pematangsiantar, di rumah dinas Wakil Bupati Bengkalis, Selasa (15/04/2025)

Sebelum menghadiri silaturahmi dan makan siang bersama, Wesly bersama Bagus Santoso mengunjungi bangunan bekas penjara peninggalan masa penjajahan Belanda, yaitu Bangunan Benteng Huis Van Behaurin. Bangunan Huis Van Behauring ini dibangun tahun 1810, dan dulunya berfungsi sebagian penjara bagi raja, tokoh masyarakat dan siapa saja yang menentang Belanda.

Raja Sang Naualuh Damanik pernah dipenjara Belanda di Huis Van Behuaring di Bengkalis. Wesly didampingi Bagus Santoso meninjau ruang penjara tempat Raja Sang Naualuh Damanik ditahan. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *