Status Udara Asahan Tak Sehat, Dinkes Imbau Liburkan Sekolah

Kondisi Jalinsum Kisaran karena kabut asap. Gambaran polusi udara tergolong tidak sehat. (orbitdigitaldaily.com/Suheri)

KISARAN – Gambaran kondisi polusi udara karena kabut asap di Asahan yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menembus angka 182 AQI (Indeks Kualitas Udara), dengan PM 2,5, sehingga status golongan tiga atau tidak sehat. 

Kadis Lingkungan Hidup Bambang HS, didampingi Kepala Laboratorium Tavy Juanda, saat dikonfirmasi Senin (23/9/2019) mengatakan, untuk saat ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan tidak mempunyai alat pengukur udara Air Quality Monitoring Systems (AQMS) dan yang punya alat itu hanya Provinsi Riau, sehingga untuk referensi pihaknya menggunakan aplikasi pengukur udara dari Smartphone, untuk gambaran kondisi polusi udara karena kabut asap. 

“Hasil aplikasi ini, pukul 12.30 WIB, menunjukkan angka 182 AQI dan PM 2,5, dan tergolong tidak sehat, angka ini terus berubah dengan kondisi cuaca,” jelas Bambang. 

Menurutnya, untuk ukuran udara dalam kategori baik mulai 0-50 AQI, sedang 51-100 AQI, tidak sehat 101-199 AQI, sangat tidak sehat 200-299 AQI, dan berbahaya 300-500 AQI.

Sehingga dalam hal ini pihaknya menyarankan kurangi aktivitas keluar rumah, dan selalu menggunakan masker. 

“Kita akan tetap memantau keadaan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” jelas Bambang. 

Sedangkan Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan, dr Aris Yudhariansyah menyarankan untuk meliburkan sekolah di Asahan diakibatkan kabut asap mulai meningkat bisa mengurangi resiko terpaparnya kabut asap jika berada di luar rumah, terutama bagi anak-anak.

“Namun demikian semua itu kita serahkan kepada Dinas Pendidikan, untuk mengambil langkah itu,” jelas Aris saat dikonfirmasi secara terpisah.

Sedangkan Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, H Rahmat Hidayat Siregar menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan konsultasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Pendidikan, terkait perlunya libur sekolah karena kabut asap ini. 

Menurutnya, kemungkinan bila sekolah perlu diliburkan adalah wilayah Asahan atas, karena wilayah itu dinilai lebih parah kabut asap dibandingkan Asahan bawah. 

“Kita masih konsultasi, apakah perlu libur sekolah atau tidak,” jelas Hidayat.  

Reporter: Suheri