Berstatus Awas Level IV, Enam Pelajar Nekat Bermalam di Puncak Sinabung

Dok Facebook. Pelajar SMKN asal desa Simacem saat berada di puncak Sinabung ketika mereka nekad menaiki gunung Sinabung dan bermalam di puncak gunung berstatus Awas level IV.

Karo-ORBIT: Pelajar SMKN 1 desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe, warga asal desa Simacem, Kecamatan Namanteran nekat menyelusuri kawasan zona merah dari kaki gunung sampai ke puncak Gunung Sinabung 3 November 2018 lalu.

Akhirnya, setelah kegiatan mereka diupload ke media sosial minggu ke tiga Januari 2019, 6 pelajar tersebut dipanggil dan diinterogasi Dansatgas di kantor Desa Simacem, Kawasan Relokasi Siosar.

Saat diinterogasi, 6 pelajar yang diketahui tinggal di relokasi Siosar meminta maaf dan menyadari kesalahannya memasuki kawasan zona merah dan bermalam di puncak gunung Sinabung.

Dansatgas erupsi Sinabung, Letkol Inf Taufik Rizal, SE melalui Danramil 02/Tigapanah, Kpt Arh Marno dan Danramil 03/Berastagi, Mayor Inf Muktar didampingi orangtua siswa dan kepala desa di kantor desa Simacem di Siosar mengingatkan para pelajar dan masyarakat tidak mengulangi perbuatannya. Sinabung masih berstatus Awas dan masih sangat berbahaya.

Didampingi masing-masing orangtua siswa mengakui kesalahannya telah melanggar larangan yang dibuat pihak Dansatgas. Baik melalui sosialisasi ke desa-desa mau pun pemasangan spanduk dilarang memasuki kawasan zona merah di setiap ruas jalan memasuki zona merah.

Dijelaskan Dandim, para pelajar diketahui memasuki zona merah sampai ke puncak Sinabung setelah mengupload foto dan vidio kegiatan para pelajar ke media sosial (Facebook), minggu ke tiga, Januari 2019.

“Kita tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat luas bahwa, kawasan zona merah erupsi Sinabung masih berbahaya. Masih berstatus Awas level IV. Melarang masyarakat memasuki kawasan zona merah memang sulit. Bisa masuk melalui beberapa ruas jalan yang tidak ada petugas TNI-Polri yang berjaga. Tidak akan dapat dijaga. Kecuali karena kesadaran kita sendiri bahwa akibat kecerobohan kita sendiri sudah banyak korban jiwa akibat terkena awan panas erupsi gunung. Tapi itu juga masyarakat tidak jera-jera. Kalau nanti ada masalah, Dansatgas juga yang disalahkan. Ini yang kita sesalkan, seperti mereka masih memiliki stok nyawa di rumah,” jelas Dandim bernada kecewa kepada Orbit, Rabu (23/1).

Kepala Desa Simacem, Senin Sitepu, Kepala Desa Bakerah Kasman Sitepu dan Kepala Desa Sukameriah Yani Ginting yang dikonfirmasi Orbit, mengakui bahwa, 6 pelajar tersebut adalah mengaku siswa SMKN1 Kabanjahe asal desa Sukameriah, Kecamatan Namanteran, yang kini telah bermukim di Siosar, Kecamatan Tigapanah.

“Mereka menyesali perbuatan nekad mereka menaiki puncak Sinabung dan bermalam di puncak gunung. Kami pun mengetahui setelah kegiatan mereka 3 Nopember 2018 dan baru diaupload mereka, minggu ketiga Januari 2019 di media sosial,” jelas ketiga kepala desa.

Ketika ditanya wartawan nama para pelajar tersebut, kepala desa menyebutkan sesuai pengakuan para pelajar saat diinterogasi Danramil adalah : Ancu Irawan Tarigan, Janes Sembiring, Romeo Sitepu, Jon Ginting, Yunus Sitepu. Sebenarnya kami lebih mengenal nama Yunus asal desa Simacem.

“Dalam pertemuan tersebut, Yunus menyebut bermarga Sitepu. Padahal kami Yunus bermarga Sembiring. Jadi mereka kami duga merahasiakan nama-nama mereka,” jelas kepala desa ini. Od-Vid