Tarutung-ORBIT: Dengan patokan penyesuaian harga terbaru di wilayah Tapanuli Utara, Bulog siap menampung gabah kering giling petani saat panen raya.
Informasi itu terangkum dalam tatap muka Kelompok Tani bersama Tim Sergab TNI AD dihadiri Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Utara, Dandim 0210/TU beserta jajaran, perwakilan Polres Tapanuli Utara di Aula Markas Kodim 0210/TU, Rabu (23/1/2019) sekira pukul 19.00 WIB.
Sesi penjelasan Ketua Tim Satgas Serapan Gabah (Sergab) TNI AD, Kolonel Inf Mahmud menyatakan Bulog sendiri menargetkan serap gabah petani Taput sebanyak 114 ton pada Triwulan I (Januari sampai Maret 2019).
“Bulog mengharapkan kepada Kementan agar menyesuaikan harga pembelian di daerah dan menghapus harga pembelian pemerintah (HPP). Sesuai hasil rapat, Bulog siap membeli sesuai harga di tingkat petani,” terang Mahmud.
Harga terkini di lapangan sesuai paparan Kepala Dinas Pertanian Ir Sondang EY Pasaribu saat tatap muka bertengger pada Rp4.900/kg.
Kolonel Mahmud berharap program ini akan berjalan baik di Taput untuk jaminan ketersediaan stok pangan dan memutus mata rantai tengkulak.
“Saat ini juga Bulog akan lakukan impor beras. Kenapa?, karena cadangan beras untuk antisipasi kebutuhan bencana. Di setiap daerah pemilik gudang Bulog harus ada stok beras.
Ketersediaan stok nasional merupakan upaya antisipasi lonjakan permintaan. Kepada Poktan agar bisa menjual gabahnya ke Bulog, hal ini antisipasi permainan spekulan. Dan Bapak Presiden berharap jangan sampai ada informasi kelangkaan pangan (beras) jelang tahun politik”, tegasnya.
Komandan Kodim 0210/TU, Letkol Inf Rico J Siagian berharap serupa dukungan seluruh stake holder memajukan gerak pembangunan pertanian di wilayah Tapanuli Utara.
“Kepada PPL Dinas Pertanian agar tidak bosan memberi penyuluhan di tingkat petani. Manfaatnya antara lain bertujuan memutus mata rantai hama penyakit, menjamin tata kelola irigasi, manajemen distribusi Alsintan yang terukur, memiliki target hasil panen yang memuaskan,” paparnya.
Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Utara, Ir Sondang EY Pasaribu menyatakan siap bersinergitas dengan TNI AD dan Bulog.
Sesuai visi misi Taput sendiri menuju lumbung pangan, pihaknya telah mengaplikasi metode yang belum ada di daerah lain seperti distribusi pupuk bayar pascapanen.
Visi Pemkab Taput sebagai lumbung pangan sudah diupayakan dengan pengembangan jalan usaha tani, jaringan irigasi desa, pemberian pupuk bersubsidi bayar pasca panen, penyaluran alsintan, dan pengangkatan PPL sebanyak 60 personil.
“Dan seluas 5000 hektar lahan persawahan sudah menerapkan 2 kali panen dengan produksi 58,7 kwintal/ha menghasilkan surplus beras Taput sebanyak 20.000 ton pada tahun 2016”, terang Sondang EY Pasaribu.
Pada masa panen raya Tapanuli Utara terkendala pabrik gilingan padi skala besar, sehingga produk sampingan bernilai ekonomis jenis dedak tidak terjangkau peternak dengan harga ekonomis.
“Kami Berharap peran tim Satgas Sergab bisa membantu memfasilitasi hal ini di Kementan,” ungkapnya. Od-Jum