TANAH KARO – Sebanyak 410 tahanan dari Rutan Klas II B Kabanjahe kini diungsikan ke Mapolres Karo dan polsek-polsek.
Kerusuhan itu menghancurkan sejumlah bangunan rutan yang terbakar diduga dilakukan sejumlah Napi yang bermula di Blok B I, Rabu (12/2/2020).
Beruntung nyawa seluruh tahanan yang berjumlah 410 orang itu terselamatkan setelah empat unit pemadam kebakaran milik Pemkab Karo dan satu unit mobil water canon milik Polres Tanah Karo berhasil memadamkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun seluruh bagian paltfon dan atap bangunan serta fasilitas kantor hangus terbakar. Kerugian atas kebakaran itu belum diketahui secara pasti.
Api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB. Dan pihak kepolisian memasang Police Line di sekitar bangunan yang terbakar di lokasi Rutan Kabanjahe.
Selain dievakuasi ke Mapolres Tanah Karo untuk diamankan menunggu hasil rapat koordinasi dengan pihak Rutan Kabanjahe, ada informasi mereka akan dibawa ke LP Sidikalang.
Ratusan aparat gabungan yang terdiri dari TNI AD, Polri, Kejaksaan dan masyarakat bekerja keras mengendalikan situasi.
Menurut informasi yang diperoleh dari sumber Rutan Kabanjahe, banyak kabar cerita yang menyebabkan kerusuhan terjadi di Rutan yang berada di antara pemukiman warga itu.
Sumber orbitdigitaldaily.com menceritakan, kerusuhan bermula ketika petugas Rutan menggelar razia antar blok.
Namun pada saat dilakukan pemeriksaan, sejumlah napi ditemukan sedang memakai HP.
Atas razia yang dilakukan itu, ada diantara napi yang tidak setuju, lalu melakukan protes.
“Mereka protes karena petugas melakukan tindakan dengan memindahkan mereka yang terjaring razia ke tempat khusus dengan tangan diborgol dan kaki dirantai,” ujar sumber.
Alhasil, napi yang mendapat hukuman disiplin tadi pun berang. Lantas, ia diduga memprovokasi warga binaan lain.
“Jadi mereka enggak terima atas hukuman itu. Selain itu, ada juga napi yang memanas-manasi diduga sebagai provokator, sehingga memancing emosi warga binaan lainnya,” ungkap sumber.
Sementara itu, menurut cerita dari salahseorang WBP, Dony Pardede, keributan awal dari seorang tahanan di Blok I yang ia tak tahu pasti siapa namanya.
Dony mengatakan, ada seorang tahanan dengan tangan tergari hendak buang air besar (BAB). “Namun belum sempat ke toilet, kotorannya sudah keburu keluar. Kalau tidak salah kejadiannya jelang makan siang,” ujar Dony yang merpakan tahanan atas kasus narkotika.
Reproter: Daniel Manik