MEDAN| Pasca beredarnya rekaman suara dugaan penyuapan terhadap oknum anggota DPRD Kota Binjai terkait pemilihan Wakil Walikota Binjai, Pengamat Kebijakan Publik Dr H Sakhyan Asmara MSP meminta pemerintah untuk menunda proses penetapan dan pelantikan Wakil Walikota Binjai .
“Mencermati perkembangan politik di Kota Binjai, khususnya dalam mengisi kekosongan posisi Wakil Walikota, dimana telah beredar luas di masyarakat rekaman tentang perbincangan antara seseorang dengan seorang yang lain, yang di duga oknum anggota DPRD Kota Binjai, maka hemat saya semua pihak harus bisa menahan diri, yakni elemen pendukung atau pengusung Calon Wakil Walikota Binjai, masyarakat maupun pemerintah dalam hal ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar bersikap lebih bijaksana, yakni tidak terburu-buru mengambil keputusan untuk menetapkan dan melantik Wakil Walikota Bnjai,” kata Sakhyan kepada orbitdigitaldaily.com, Jumat (30/7/2021).
Sebab kata Syakhyan percakapan berisi tentang pemberian uang dalam suatu proses, yang disinyalir terkait dengan proses pemilihan Wakil Walikota, sangat sensitif dan bisa menjadi bola panas dalam perkembangan politik di Kota Binjai.
” Yang jelas masyarakat sekarang ini sangat menginginkan suatu proses yang bersih, bebas gratifikasi dan korupsi dalam proses perumusan dan penetapan kebijakan publik. Oleh sebab itu, jika proses pemilihan Wakil Walikota Binjai disinyalir terjadi hal-hal yang tidak wajar dilakukan, sebagaimana yang dapat di dengar dalam rekaman tersebut, maka lebih bijaksana semua pihak menahan diri. Tidak terburu-buru menuduh peristiwa itu benar atau tidak. Tetapi sebaiknya menunggu proses yang dilakukan oleh aparat yang berwenang, untuk menetapkan apakah isi rekaman itu terkait dengan pemilihan Wakil Walikota Binjai atau tidak. Dengan demikian akan dapat dibangun iklim kondusif dalam menyikapi perkembangan politik di Kota Binjai,” sebut mantan Humas Pemprovsu ini.
“Kenapa tidak perlu terburu-buru dalam menetapkan Wakil Walikota sebelum persoalan rekaman itu clear. Sebab toh Walikota masih bisa bekerja sendiri sampai saat ini dan belum ada hambatan, sehingga keberadaan Wakil Walikota Binjai bukanlah hal yg mendesak” demikian Syakhyan. cr-03