Duh! Baru Sebulan Proyek Irigasi di Sipoholon Retak dan Rusak

Jaringan irigasi di Desa Simanungkalit pekerjaan tahun 2018 retak dan rusak parah, Minggu (27/1/2019). ORBIT/Jumpa P Manullang

Tarutung-ORBIT: Masyarakat tani dua dusun (Lumban Gaol dan Lumban Rang) Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Tapanuli Utara meragukan mutu hasil pekerjaan jaringan irigasi berbiaya ratusan juta rupiah yang dikerjakan pada November 2018 lalu.

Kondisi proyek bersumber anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tapanuli Utara itu saat ini sudah beretakan dan tidak bisa dialiri air.

Warga menilai hasil pekerjaan asal jadi dan kondisi dinding serta lantai jaringan irigasi tersebut sudah beretakan. Irigasi tersebut dibangunkan tujuannya untuk mengairi ratusan hektar persawahan di Dusun Lumban Gaol dan Lumban Rang.

Jaringan irigasi di Desa Simanungkalit pekerjaan tahun 2018 retak dan rusak parah, Minggu (27/1/2019). ORBIT/Jumpa P Manullang

“Namun pada kenyataannya, irigasi tersebut tidak bisa mengaliri air ke areal persawahan warga. Areal persawahan kami saat ini hanya mengharapkan hujan,” ungkap R Simanungkalit kepada Orbitdigitaldaily.com, Minggu (27/1/2019).

Hasil pekerjaan jaringan irigasi tersebut pun dinilai sangat mubazir dan dianggap pemborosan anggaran. Apalagi kondisinya sudah beretakan dan ketahanan bangunan irigasi tersebut tidak akan tahan lama.

“Melihat kondisi irigasi itu, kita meminta supaya penegak hukum memberikan perhatiannya atas kondisi jaringan irigasi yang baru selesai dikerjakan di kampung kami ini. Jaringan irigasi yang baru selesai dikerjakan akhir 2018 di kampung ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujarnya.

A Simanungkalit (43), warga tani lain yang ditemui di dusun tersebut meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar turun lakukan opname proyek tersebut.

“Agar proyek asal jadi ini dijadikan sampel pihak BPK RI sebab kwalitas sangat kami ragukan, terbukti sudah retak dan dari awal pekerjaan pun papan proyek tidak dipampang di lokasi,” ungkapnya.

Pantauan Orbitdigitaldaily.com di lapangan, puluhan titik pada dinding jaringan irigasi beretakan dan diduga spesifikasi campuran material tidak sesuai.

Kondisi lantai juga tidak rata sehingga sulit untuk dialiri air. Lantai jaringan irigasi juga terlihat kering tak terlihat air mengalir.

Kadis PUPR Kabupaten Taput Anggiat Rajagukguk ketika dikonfirmasi Orbitdigitaldaily.com mengungkapkan, pihaknya akan turun ke lapangan meninjau jaringan irigasi itu. Bila ada yang rusak pasti akan dimintai pertanggungjawaban rekanan untuk memperbaikinya. Od-Jum