Menteri Agama: Indonesia Contoh Peradaban Islam di Dunia

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin ketika memberikan sambutan Pada Acara Halaqoh Pimpinan Pondok Pesantren se Sumatera Utara Selasa (8/1/2019) di Asrama Haji Medan. ORBIT/Syafii Sitorus

Medan-ORBIT: Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menegaskan saat ini Indonesia merupakan salah satu contoh peradaban Islam di dunia.

Penegasan itu disampaikan Lukman ketika memberikan sambutan pada acara Halaqoh Pimpinan Pondok Pesantren se-Provinsi Sumut , Selasa (8/1/2019).

Lukman menjelaskan selama ini yang menjadi contoh peradaban Islam itu ada di Timur Tengah karena memang Islam lahir di wilayah Timur Tengah, namun saat ini Indonesia menjadi perhatian penting bagi dunia karena peradaban Islam di Indonesia bisa membawa kedamaian di tengah -tengah kehidupan umat beragama yang majemuk.

Di Indonesia ada Ormas Islam yang bisa memberikan pengetahuan kepada pengikutnya untuk bisa hidup rukun dan damai di tengah tengah kehidupan umat beragama lainnya. Ada NU dan Muhammadiyah yang sampai saat ini tetap eksis dan memiliki pengikut terbesar di Indonesia bahkan memiliki peran penting bagi perkembangan pembangunan di Indonesia.

“Selain itu ada majelis taklim yang selalu memberikan pencerahan kepada umat Islam dan ini tidak pernah dibiayai oleh negara majelis taklim ini berjalan eksis dengan sendirinya dan ini menjadi perhatian bagi dunia,” sebut Lukman.

Lukman menjelaskan yang paling penting adalah di Indonesia ada pondok pesantren yang dikelola oleh ormas ormas Islam dan kalangan umat Islam lainnya. Pondok pesantren ini memberikan kontribusi besar bagi kehidupan beragama di Indonesia karena selain memberikan kontribusi peningkatan SDM bagi umat Islam pondok pesantren juga memberikan kontribusi bagi pembangunan bagi negara Indonesia.

“Nah terkait pondok pesantren ini Kementrian Agama memberikan perhatian serius karena peran pondok pesantren ini sangat besar bagi kehidupan umat beragama di Indonesia khususnya peradaban perkembangan umat Islam,” sebut Lukman lagi.

Dirinya juga menjelaskan Kemenag sangat serius mencetak ulama ulama yang tidak hanya memiliki wawasan keilmuan agama saja melainkan harus memiliki pengetahuan umum yang luas agar bisa memberikan kontribusi bagi pengelolaan pesantren di masa yang akan datang. Or -03