MEDAN | Ruas jalan nasional Medan-Berastagi Provinsi Sumatera Utara dibuka kembali setelah sebelumnya sempat lumpuh akibat bencana longsor melanda Desa Sembahe Kabupaten Deli Serdang. Tragisnya, 23 korban luka dan 10 korban meninggal.
Ruas utama jalan nasional itu dibuka secara terbatas mulai Senin (2/12/2024) pukul 09.00 WIB. Pembatasan dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas jalan pasca longsor, terutama kendaraan berat sesuai PM 75/2021.
“Kami berharap para operator dan pengemudi angkutan barang, mentaati ketentuan PM 75/2021, dan tidak memaksakan melintas ruas jalan pada saat cuaca hujan deras,” ujar Kadishub Sumut Dr Agustinus Panjaitan, usai meninjau langsung lokasi longsor, di Sembahe, Minggu (1/12/2024).
Sementara, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Stanley, menjelaskan proses pembukaan akses jalan selesai pembersihan material longsor di 13 titik telah selesai dilakukan, dengan dua titik berlumpur sebagai prioritas akhir.
“Kami masih menyelesaikan pembersihan sisa lumpur, dan jika cuaca mendukung, akses jalan dapat digunakan kembali besok pagi dengan kondisi terbatas. Namun, jika hujan deras turun, jalan akan kembali ditutup,” ungkap Stanley.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Muji Ediyanto, memastikan jalan akan dibuka mulai pukul 09.00 WIB untuk arus lalu lintas Medan-Berastagi dan sebaliknya.
“Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait struktur tanah dan potensi longsor lanjutan. Untuk itu, kami sarankan pengguna jalan tetap waspada dan mematuhi arahan di lapangan,” timpalnya.
Di sisi lain, Kadishub Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan, menekankan pembatasan operasional kendaraan barang sumbu tiga ke atas berlaku selama akhir pekan dan libur nasional.
“Hanya kendaraan pengangkut kebutuhan esensial seperti sembako, hantaran pos, pupuk, BBM, dan hewan ternak yang diizinkan melintas. Kami meminta agar dipasang rambu peringatan di titik-titik rawan longsor oleh pihak BBPJN dan BPTD,” jelas Agustinus didampingi Kabid Lalulintas, Ramli Simamora.
Buka Tutup
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Sumut bersama Ditlantas Polda Sumut dan instansi terkait juga menerapkan sistem buka-tutup lalu lintas secara kondisional dan merekomendasikan jalur alternatif untuk kendaraan ringan jika ruas jalan kembali ditutup karena hujan deras.
Berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, Kementerian PUPR, dan BBKSDA, turut bekerja sama dalam mitigasi risiko longsor di sepanjang jalan Sembahe-Sibolangit.
Kepala BBKSDA, Suparman, mengizinkan pemangkasan pohon yang berpotensi bahaya, sementara Dinas PUPR Sumut menyediakan alat berat dan transportasi untuk percepatan pemulihan jalan.
“Pos terpadu telah didirikan untuk rekayasa lalu lintas, dan petugas dari berbagai instansi akan siaga di lokasi untuk memastikan keselamatan pengguna jalan,” tambah Kombes Muji.
Longsor di Sembahe tidak hanya mengakibatkan kerugian infrastruktur, tetapi juga korban jiwa. Kepala Basarnas Medan, Erikson, melaporkan 23 korban luka dan 10 korban meninggal pada bencana longsor tempo hari.
“Kami terus mendukung upaya pemulihan dengan mengutamakan keselamatan masyarakat,” tuturnya sembari berharap masyarakat tetap berhati-hati dan mematuhi arahan pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Reporter : Toni Hutagalung