Salahsatu Dokter di Karo Ikut Rombongan Korban Meninggal Kasus Covid-19

TANAH KARO – Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, dilaporkan meninggal dunia di RSUP H Adam Malik, Kota Medan, pada Selasa (17/3/2020) malam.

Pasien tersebut diketahui berprofesi sebagai dokter disejumlah rumah sakit di kota Medan.

Sebelum dirawat dan dilaporkan meninggal dunia, pasien PDP virus Corona tersebut dikabarkan baru pulang melancong dari Jerusalem.

Ia bersama puluhan dokter lainnya diketahui berangkat pada 19 Februari 2020 dan kembali ke Indonesia pada 1 Maret 2020.

Hal ini tentu saja membuat masyarakat menjadi was-was, karena isu yang beredar mengatakan, para dokter yang ikut dalam rombongan tersebut bukan berasal dari kota Medan saja. Tapi dari beberapa daerah termasuk Kabupaten Karo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo drg Irna Sabrina Meliala dikonfirmasi orbitdigitaldaily.com, Jumat (20/3/2020) mengatakan, informasi yang diterima olehnya bahwa benar ada dokter dari kabupaten Karo ikut dalam rombongan ke Jerusalem.

“Saya belum bisa memastikan, karena saya belum bertemu dengan dokternya. Informasinya ada satu orang,” kata Irna melalui sambungan telepon.

Sementara, Robinson Purba, salah satu pemerhati yang cukup peduli akan kondisi Kabupaten Karo saat ini menyebutkan, agar Pemerintah Kabupaten Karo cq Dinas Kesehatan Kabupaten Karo harud transparan dalam menyampaikan informasi terkait wabah virus Corona (Covid-19) kepada masyarakat Kabupaten Karo.

“Pemerintah Kabupaten Karo harus transparan dan menelusuri orang yang pulang dari Jerusalem yang ikut dalam rombongan dokter yang meninggal di RSUP H Adam Malik terkait Covid-19 itu,” tegas Robinson Purba.

Karena, kata Robinson lagi, supaya masyarakat tenang. Karena informasi adanya salah satu dokter di Kabupaten Karo ikut dalam rombongan tersebut sudah beredar di masyarakat. Sehingga menjadi suatu ketakutan di mata masyarakat.

Robinson menambahkan, jika benar adanya bahwa salah satu dokter di Kabupaten Karo ikut dalam rombongan itu, agar segera dikarantina sesuai aturan, termasuk orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan dokter tersebut.

“Supaya, pemerintah bersama masyarakat juga bisa mengawasi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona di Kabupaten Karo. Apalagi, wabah virus Corona ini sudah ditetapkan sebagai bencana non alam oleh pemerintah. Jadi jangan main-main,” katanya lagi.

Reporter: David Kaka