MEDAN | Yayasan Perguruan Darma Agung angkat bicara soal insiden kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP).
Pasalnya kekerasan secara brutal itu dialami mahasiswa Fakultas Pertambangan, Wendi Putra Halawa(20) saat menyaksikan pertandingan futsal di lapangan ISTP.
Sekretaris Yayasan Perguruan Darma Agung, Drs Hotman Sianipar, Ak. MM didampingi Yudi Saputra, mengatakan tindak kekerasan itu dilakukan orang tak dikenal secara brutal menyerang mahasiswa dengan senjata tajam.
Alhasil akibat perbuatan tiga orang tak dikenal itu membuat kepanikan para mahasiswa, baik pemain dan penonton berlarian menyelamatkan diri. Aksi kericuhan pun meluas dan tak terkendali karena massa dari luar kampus.
Ironisnya, korban yang mencoba menyelamatkan diri justru sasaran empuk sekelompok massa. Mahasiswa stambuk 2024 itu pun diseret dan dipukuli tanpa manusiawi hingga tak berdaya.
“Beruntung, aparat Polsek Medan Baru dibantu Tiga Pilar dan Satpol PP dengan sigap tiba di lokasi menenangkan situasi dan membubarkan massa” kata Hotman Sianipar kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).
Hotman Sianipar menjelaskan lantaran situasi mulai kondusif, korban Wendi Putra Halawa pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka-luka cukup serius akibat sayatan senjata tajam dibagian kepala korban.
Hotman Sianipar menyampaikan Yayasan Perguruan Darma Agung mendukung upaya tindakan tegas tanpa pandang bulu. Menurutnya, tindakan profesional akan menjaga gesekan horizontal, baik antar mahasiswa maupun kelompok massa demi terciptanya rasa aman dan kondusif di lingkungan akademik
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap korban segera pulih. Kami juga mengimbau aparat menuntaskan kasus ini agar tidak terjadi hal-hal serupa di kemudian hari,” ujar Hotman Sianipar.
Polsek Medan Baru melalui surat tanda penerimaan laporan (STPL) Nomor : LP/B/278/IV/2025/SU/Polrestabes Medan/Sek Medan Baru, menyebut kejadian Jumat, 11 April 2025 sekitar pukul 17.30 WIB di Kelurahan Petisah Hulu Jl Sriwijaya, tepatnya di depan toko fotocopy.
Tindak pidana pengeroyokan sebagaimana Pasal 170 KUHP, para pelaku diperkirakan sekitar 20 orang menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis kelewang.
Akibatnya, korban atau pelapor mengalami luka bagian kepala atas sobek berdarah, kepala bagian kanan, kening atas dan leher belakang serta lutut kaki lebam memar luka gores berdarah. Selain itu pada bagian perut dan punggung belakang juga memar.
Adapun kronologis kejadian berawal ketika beberapa anak warga Jalan S Parman, Gang Pasir bermain bola di areal kampus Universitas Dharma Agung.
Kemudian salah satu warga mengalami pemukulan oleh pengguna sepeda motor Yamaha AEROX bemama Juang. Merasa tidak terima lalu datanglah gerombolan warga Gang Pasir membawa sajam dan langsung menyisir areal kampus.
Di saat bersamaan, korban sedang menyaksikan pertandingan bola futsal. Melihat gerombolan warga menenteng kelewang, korban berusaha menyelamatkan diri dari amukan warga.
Namun setibanya di depan salah satu toko, tepatnya di Jalan Sriwijaya, korban ditendang dan dipukuli secara brutal dan sebahagian massa menggunakan sajam.
Mendapat informasi pengeroyokan petugas Polsek Medan Baru bergerak cepat mengendalikan situasi lebih kondusif. Namun kedatangan petugas setelah massa membubarkan diri.
“Terima kasih banyak perhatian Ketua Yayasan Perguruan Darma Agung, Hana Nelsri Kaban BA (Hons) karena sudah peduli dan memperhatikan saya dari korban keganasan warga” kata Wendi Putra Halawa, mahasiswa asal Ulususua – Nias Selatan.
(OM – 009)