BELAWAN – Air pasang laut atau yang dikenal Banjir Rob kembali merendam enam kelurahaan yang ada di Belawan dan Labuhan Deli, Kamis (4/6/2020).
Disinyalir tak berhentinya Banjir Rob ini dikarenakan tak adanya resapan air akibat kawasan hutan mangrove dan tempat kolam-kolam penampung air ditutup, berubah menjadi daratan demi kepentingan bisnis.
Seperti halnya kolam resapan air di Jalan Pelabuhan Raya, ditutup untuk dijadikan jalan. Belum lagi di Gabion, Kelurahan Bagan Deli, dijadikan tempat penumpukan pasir laut sisa dari timbunan reklamasi milik PT. Pelindo I.
Padahal, dulunya tempat ini menjadi resapan air bila terjadi pasang air laut.
Parahnya, seakan tutup mata, begitu maraknya aksi penimbunan lahan yang dulunya sebagai tempat resapan air dan hutan bakau, namun tak ada sikap dari pemerintah.
Contoh jelas lainnya di Simpang Kampung Salam yang sekarang ini ditimpu untuk menjadi depo kontainer. Padahal, sebelumnya lahan ini merupaka tempat resapan air.
Wati, salah seorang warga Kelurahan Bagan Deli merasa sangat kebingungan bila terjadi pasang air laut.
“Dulu rumah kami tak pernah masuk air biarpun terjadi pasang air laut. Sekarang, pasang sedikit saja, air sudah masuk ke rumah,” ujarnya kepada orbitdigitaldaily.com.
Menurut Ketua DPW Wahana Lingkungan Alam Nusantara (Walantara) Sumut, Thomson Hutahean SH, pemerintah khususnya di pusat harus campur tangan mengatasi air pasang laut di Belawan dan sekitarnya.
Ia menilai, pemerintah daerah tidak mampu.
“Saya juga meminta pada pengusaha-pengusaha yang telah menimbun tempat resapan air agar bertanggung jawab. Dampak pasang air laut ini begitu dirasakan warga Belawan,” ujar Thomson.
“Jangan biarkan masyarakat di Belawan terus sengsara akibat air pasang laut yang menganggu aktivitas masyarakat di Belawan. Jangan lagi beri perizinan penimbunan lahan resapan air di Belawan.”
Sesuai amatan orbitdigitaldaily.com, sekira pukul 15.00 WIB tampak sebagian besar pemukiman warga di enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Kelurahan Labuhan Deli Lingkungan 7 dan Kampung Nelayan Medan Labuhan terdampak Banjir Rob.
Kondisi ini makin parah setelah 4 hari belakangan ini pemukiman warga terendam banjir rob setinggi selutut orang dewasa.
Menurut keterangan warga di Labuhan Deli, Rusdi (45) mengaku, banjir rob hadir hampir setiap hari ini dimulai jam 11.00 WIB hingga surut sekitar jam 16.00 WIB.
“Meski hanya beberapa jam lamanya akan tetapi sempat merendam rumah sembari meninggalkan sampah dan kotoran lumpur,” katanya.
Reporter: Pendi