MEDAN – Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Medan berkecamuk diduga persoalan keuangan. Akibat persoalan itu direksi laporkan direksi lainnya ke aparat penegak hukum.
Informasi yang diperoleh Sabtu (7/3/2020) Direktur Pengembanga dan Kerjasama Tones Gultom melaporkan eks Dirut Isfan Fachruddin (Kini Diretur PT Dirgasurya BUMD milik Pemprovsu) Plt Dirut dan Direktur SDM dan Keuangan, Ainal Mardiah serta Kabag Keuangan Noviza, ke Polres Pelabuhan Belawan dan Kejari Medan.
Laporan ke Polres Pelabuhan Belawan itu sesuai dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor STTLP/310/X/2019/SPK- Terpadu tanggal 1 Oktober 2019 .
Laporan dugaan tindak pidana ‘ penggelapan dalam jabatan’ dengan kerugian materi senilai lebih kurang Rp113.338.816.
Selanjutnya ada surat permintaan keterangan sebagai pelapor kepada Tones Gultom dari Kejatisu dengan nomor surat B-496/N.2.7/HKP.1/10/2019 tanggal 4 Oktober 2019 dimana Tones Gultom diminta hadir pada Senin 7 Oktober 2019 dan bertemu dengan Jaka Maria Magdalena, Supriandi Daulay dan Naupal SH untuk didengar keterangannya sebagai pelapor prihal adanya dugaan tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan dan atau penggelapan dan anggaran kas PD RPH Kota Medan Tahun Anggaran 2017/2018.
Mantan Dirut PD RPH Kota Medan Isfan Fachruddin ketika dikonfirmasi terkait laporan Tones Gultom itu mengakui sudah diperiksa oleh Kejari Medan. ” Saya sudah diperiksa Kejari Medan. Untuk jawaban lebih lanjut silahkan tanyakan ke Plt Dirut ya,” kata Isfan ketika dihubungi melalui pesan whatsappnya.
Sementara Plt Dirut PD RPH Kota Medan yang juga Direktur SDM dan Keuangan Ainal Mardiah ketika dikonfirmasi sedang berada kaki Gunung Sibayak. ” Saya berada di kaki Gunung Sibayak, payah signal,” tulis Ainal melalui pesan whatsappnya.
Tones Gultom sendiri mengakui bahwa laporan yang dilakukannya akibat tidak ada trasnparansi pengelolaan keuangan di perusahaan tersebut khusunya masalah penggajaian direksi dan karyawan.
“Saya sebagai direksi sudah 13 bulan tidak gajian, sementara karyawan sudah tujuh bulan tidak gajian. Saya tidak tahu entah kemana uang diperoleh setiap harinya digunakan,” kata Tones.
Tones juga heran mengapa Plt Walikota Medan mendiamkan persoalan ini padahal nasib PD RPH Kota Medan lebih parah dari PDPasar .” Bayangkan karyawan sudah tujuh bulan tidak gajian, direksi 13 bulan ini kan parah luar biasa,” kata Tones kembali.cr-03