Medan-ORBIT: Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) didampingi Badan Pengurus Cabang GMKI Medan melakukan audiensi dengan Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Utara.
Koordinator wilayah Sumut-Nangroe Aceh Darusalam, Gito M Pardede menyampaikan beberapa hal terkait Pemilu 17 april 2019 merupakan Pemilu setentak pertama dalam sejarah demokrasi.
“Dalam pemilu kali ini, rakyat mencoblos 5 kertas suara sekaligus, mulai dari Presiden-wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota,” Koordinator wilayah Sumut-Nangroe Aceh Darusalam, Gito M Pardede kepada Harian Orbit, Selasa (19/2).
Gito mengatakan pemilu serentak tersebut memicu banyak muncul kerawanan dan permasalahan, sehingga peran pemantauan akan sangat di butuhkan.
“Sebagai organisasi yang lahir dari mahasiswa dan masyarakat GMKI harus berpartisipasi terhadap proses demokrasi di Sumatera Utara, kita akan bersama sama menjadi partner dalam mengawasi seluruh pelanggaran kontestasi pemilu ini bahkan kita juga membentuk lembaga pemantau, yang nantinya akan bertugas untuk mengedukasi masyarakat tentang tahapan pemantauan dan proses Pemilu,” kata Gito.
Selain itu, terang gito, lembaga pemantau ini juga akan membentuk posko pengaduan pelanggaran pemilu serta memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam pemilihan, pengawasan terhadap proses pemilu, sehingga menjalankan proses demokrasi yang berkualitas.
“Ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah di buat GMKI bersama BAWASLU RI Pusat, GMKI Juga telah mendapatkan akreditasi dari Bawaslu RI sebagai lembaga pemantau, sehingga kita sah secara peraturan dan perundan-undangan,” imbuhnya.
Dalam audiensi tersebut, Koordinator Wilayah Sumut- NAD dan Badan Pengurus Cabang GMKI Medan yg turut hadir di terima langsung komisioner Bawaslu saudara Marwan.
Komisioner Bawaslu , Marwan menyambut dengan baik dan mengapresiasi langkah yang di ambil oleh GMKI dan turut berterima kasih terhadap perhatian GMKI untuk Bawaslu Sumut.
Marwan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik langkah dari GMKI yang akan membentuk lembaga pemantau Pemilu, ini membantu tugas Bawaslu, dalam rangka melakukan pengawasan terhadap proses pemilu serentak ini. Kita hanya punya satu pengawas untuk mengawasi satu desa. Dan itu pasti sangat rentan luput dari pengawasan.
“Saya berharap GMKI hadir dan ikut membantu dalam proses pemantauan pelanggaran pemilu di sumut.. selain jawa barat. Sumut rentan pelanggaran pemilu dan kita butuh energi yang besar dalam mengamankan pesta demokrasi bersama,” ujarnya. Om-11