MEDAN | Majelis hakim Pengadilan Tipikor Medan menjatuhkan vonis satu tahun penjara terdakwa Irfan Raditya (36) lantaran terbukti korupsi proyek pembangunan Gapura di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut.
Irfan Raditya merupakan mantan pemain Timnas AFF Cup U-20 di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 5-19 Agustus 2005 terbukti korupsi proyek pembangunan Gapura Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut tahun anggaran 2020 dan kerugikan keuangan negara sebesar Rp365 juta.
“Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Irfan Raditya pidana selama satu tahun penjara,” ujar Hakim Ketua Sarma Siregar, Kamis (10/4/2025).
Hakim menyatakan perbuatan terdakwa terbukti melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sebagaimana dakwaan subsider.
Selain pidana penjara, majelis hakim juga menghukum terdakwa Irfan membayar denda Rp50 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti pidana kurungan selama satu bulan.
“Sedangkan hal meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan dan telah mengembalikan kerugian negara,” kata Hakim Sarma.
Dan hal memberatkan perbuatan terdakwa Irfan Raditya tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Lalu, Hakim Ketua Sarma Siregar memberikan kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum(JPU) Cabang Kejaksaan Negeri di Pancur Batu dan terdakwa Irfan Raditya untuk menyatakan sikap.
“Baik, karena kedua pihak telah menerima vonis ini berarti putusan ini telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah,” jelas Hakim Sarma menanggapi jawaban JPU dan terdakwa Irfan Raditya.
Sebelumnya JPU menuntut terdakwa Irfan selama 1,5 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider empat bulan kurungan.
Sementara, Ariyani Pratiwi(37) istri terdakwa Irfan Raditya mengaku prihatin kasus yang menimpa suaminya. Dimana masa pandemi covid 19, tepatnya tahun 2020 mengalami kesulitan ekonomi.
Demi kebutuhan keluarga, Irfan Raditya pun bersedia menjadi pegawai penyedia jasa pembangunan Gapura Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut dengan gaji Rp 500rb/minggu selama tiga bulan.
“Sangat miris memang, suami saya hanya pegawai yang menjalankan perintah atasan dan hasilnya seperti ini. Keadaan seperti ini sangat sulit kami terima, khususnya anak – anak hingga kini belum mengetahui bapaknya dimana” kata Ariyani pratiwi.
Meski pahit, Ariyani Pratiwi tak mampu berbuat banyak karena keadilan itu cukup mahal bagi orang miskin. Pasalnya, sejak suaminya ditahan Kejari Deli Serdang belum pernah menjenguk suaminya karena faktor ekonomi.
“Terima kasih buat majelis hakim karena putusannya tidak terlalu berat dan mudah mudahan kami kuat dengan cobaan ini” terangnya sembari mengantarkan suaminya ke mobil tahanan jaksa. OM – 009
Inilah hukum di Indo. Tajam ke bawah…memang korupsi besar atau kecil nilainya tetap saja merugikan negara dan sama saja dgn mencuri. Tapi kenapa yah nilai proyeknya hanya 365 jt hukum ditegakkan tapi yang nilainya Milyar dan Trilyun melenggang bebas bak peragawan di atas panggung. Semoga penegak hukum menyadari pertanggung jawaban nnti di akhirat 🤲
Sepertinya ada yg tidak beres antara jaksa penuntut dan hakim seenak perut menuntut dan menjatuhkan hukuman, gawat negara ini, mau dijual kemana dgn para penegak hukum yg tidak kapabel.
Kelihatannya ada yg tidak beres antara jaksa penuntut dgn hakim, tuntunan dan hukumannya seperti hukuman pencuri kucing, mau dibawa kemana negara ini dgn penegak hukum yg seperti mereka ini.
Yah itulah di indo orang kecil yang selalu dijadikan tumbal
beda ame yang 351 triliun, ya hukuman nye…🥺
Irfan Raditya sudah banyak berjasa untuk sepak bola Indonesia, dan saya akan bantu uang Rp 500.000 untuk keluarga nya , mohon di koordinir dan mohon nomor rekening keluarga Irfan Raditya untuk segera saya kirim uang nya
Saya berharap agar orang orang yang breprestasi seperti Irfan tersebut ditampung dan di gaji Pemerintah untuk menjadi pelatih dan pembina sepak bola di kampung
Keputusan pengadilan nkri harga mati IDENTIK dgn ilmu yg mereka terima warisan koloni Belanda kesanalah para hakim berkiblat produk hakim Budak belian yg sempurna
Tetap semangat irfan kami keluarga selalu mendoakan mu, … Mudah mudahan kuat menghadapi tuduhan yg tidak kamunlakukan
Korupsi ratusan juta blm sampai 1 Milyar, coba yg korupsi Ratusan Milyar bahkan Trilyun tuh di perhatikan.
SEDIH PISAN MELIHAT NEGERI INI