Medan  

Kajati Sumut Kenang 96 Tahun Tonggak Sejarah Perempuan Indonesia

Kajati Sumut Idianto memberian buket karangan bunga kepada isteri tercintanya Ny. Asti Idianto

MEDAN | Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara memperingati Hari Ibu karena sejarah mencatat 22 Desember 1928 menjadi tonggak perempuan di masa pra kemerdekaan melaksanakan kongres pertama di Yogyakarta.

Perjalanan panjang selama 96 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi perempuan. Kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, perempuan berpolitik, merupakan kabar baik.

Upacara peringatan Hari Ibu digelar di halaman kantor Kejati Sumut Jalan AH Nasution Medan, Senin (23/12/2024). Mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”.

Pidato Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, mengatakan bangsa ini dibangun dari fondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus.

“Tak terbilang lagi pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua” kata Idianto membacakan pidato Arifatul Choiri Fauzi .

Disebutkan, salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan ketika kongres perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta.

Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno. Dan inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan “Mother’s Day” di beberapa negara lain.

Sebab, perjuangan gerakan perempuan membawa keyakinan baru bagi perempuan Indonesia, yaitu pemenuhan hak dan kesetaraan untuk berjalan bersama-sama, dan menjemput kesempatan yang sama.

Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan lebih baik. Ikut mencipta, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teologi.

Kata Idianto, peringatan Hari Ibu ini mengingatkan kembali pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa.

Di era kekinian, peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembanguan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan,” terangnya.

Uniknya usai upacara, Kajati Sumut Idianto memberian buket karangan bunga kepada isteri tercintanya Ny. Asti Idianto. Lalu dilanjutkan para Asisten kepada isterinya masing-masing.

Setelah acara kasih sayang cukup romantis itu dilanjutkan pemberian penghargaan kepada bidang yang berhasil memenuhi penyerapan anggaran terbaik.

Alhasil, penyerapan anggaran terbaik diberikan kepada Bidang Intelijen, disusul Bidang Pidum dan Bidang Pidsus.

Sebelumnya, upacara Hari Ibu dihadiri para Asisten, Koordinator, Kabag TU, Jaksa senior, para Kasi dan seluruh jajaran. Turut hadir Ketua IAD Wilayah Sumut Ny. Asti Idianto beserta pengurus.

Reporter : Toni Hutagalung