Medan  

Masjid Raya Miftahul Iman Meluber Malam Pertama Taraweh

Malam pertama taraweh Masjid Raya Miftahul Iman membeludak

MEDAN | Malam pertama pelaksanaan Taraweh memasuki Bulan Suci Ramadan di Masjid Raya Miftahul Iman dipenuhi dengan umat, hingga meluber ke kanan – kiri teras hingga ke lantai atas, Rabu (22/03/2023) malam.

Para jamaah memanfaatkan malam tersebut sebagai suka cita akan datangnya bulan yang suci tersebut, sehingga tak menyia nyiakan rahmat yang dijanjikan Allah untuk memenuhi panggilannya, apa lagi hari itu sedang libur nasional.

Pantauan di Masjid Raya Miftahul Iman misalnya, pada hari hari biasa jumlah jamaah yang ikut melaksanakan ibadah di masjid paling banter separoh shaf laki laki kecuali pada Shalat Jumat. Tetapi kali ini pada pelaksanaan shalat Taraweh maupun Maghrib, Isya dan Subuh penuh luber.

Masjid yang terletak di ruas Jalan Panglima Denai Medan Denai tersebut memang selalu ramai dengan jamaah, mereka datang dari berbagai penjuru, karena terletak di jalan lintas alternatif sehingga jamaah yang hadir tidak saja warga sekitar, tetapi banyak yang sedang dalam perjalanan mampir untuk sholat maupun istirahat.

Pada pelaksanaan ibadah setiap jemaah yang hadir terutama pada saat berbuka puasa pihak BKM memberikan fasilitas seperti makanan berbuka (takjil), bahkan dibebaskan untuk beristirahat sambil bersih bersih di kamar mandi yang sudah disediakan.

Ketua Badan Kermakmuran Masjid Raya Miftahul Iman H Syamsuri didampingi Sekretaris Karyadi Bakat menyebutkan, penyediaan makanan berbuka bagi jemaah yang berpuasa saat berada di masjid merupakan tradisi sejak lama dan semua makanan yang dihidangkan merupakan sedekah dari warga di sekitar masjid.

“Alhamdulilah, semua masyarakat di sekitar masjid mendukung dengan program tersebut dan berjalan hingga kini bahkan tidak diminta pun warga selalu memberikan sedekah makanan terbaiknya untuk berbuka puasa, bagi jamaah di masjid terutama para musafir yang kerbetulan melintas dan singgah,” tambah Karyadi.

Selain saat shalat Taraweh yang membeludak dengan jemaah, pada perlaksanaan Shalat Subuh hari pertama puasa juga meluber. Masjid berkapasitas 700an orang lantai bawah tersebut sesak dengan jamaah laski laki dan di belakang shaf wanita, sehingga anak-anak harus ditempatkan pada bagian khusus.

Pada siang hari juga, masjid yang terbuka untuk umum selama 24 jam tersebut selalu ramai. Pihak BKM tidak pernah membatasi dan melarang para jemaah yang melaksanakan ibadah atau istirahat terutama bagi musafir, hanya saja tidak diperbolehkan untuk menginap. OR – 07