Pembangunan Pasar Titi Kuning, Warga Merasa Ditipu

Seorang Pedagang Pasar Titi Kuning melihat puing-puing kiosnya yang terbakar Rabu (21/8/2019)

MEDAN – Pembangunan Pasar Titi Kuning menuai polemik. Setelah terbakar pada Rabu (21/8/2019) kemarin, warga mengeluarkan uneg-unegnya terhadap pembangunan pasar yang dikelola pengembang swasta .

Menurut warga, selama ini pihaknya merasa dibohongi oleh pengelola Pasar Titi Kuning dan oknum Kepala Lingkungan (Kepling). Sebab, warga tak pernah ditunjukkan rancangan pembangunan pasar itu.

Karena, tembok pasar titi kuning bersentuhan langsung dengan tembok rumah warga. Hal itu membuat takut warga.

Fadlan, seorang warga Jalan Brigjen Zein Hamid Gang Setapak Lingkungan 6 Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor mengaku terkejut saat melihat proses pembangunan pasar tersebut.

“Terkejut kami, kami kira tembok ini cuma pembatas, rupanya semua dihabiskannya sekalian tembok bangunannya. Kami dari awal tak pernah ditunjukkan gambar rancangannya. Mereka juga tak pernah sosialisasikan ke masyarakat,” kata Fadlan, Kamis (22/8/2019), siang.

Akibat pembangunan pasar yang terlalu menjorok ke pemukiman, warga mengaku rumahnya sering tertimpa serpihan material bangunan.

Selain itu, akibat pembangunan tersebut, Gang Setapak menjadi banjir akibat saluran air yang mampet.

“Ada warga yang sengnya hancur, parit tumpat. Kalau hujan banji disini. Dulu tak pernah banjir. Dulu Kepling pernah minta tandatangan kami, dikasihnya kami  100 ribu, tapi dulu tak tau kami itu apa,” ungkap Fadlan.

Fadlan mengatakan, warga sudah 2 kali membuat surat keberatan ke pihak pengembang. Namun hingga kini belum mendapat tanggapan.

“Sudah 2 kali kami  kirim surat keberatan, tapi tak ada tanggapan. Dulu mereka janjikan 2 tahun selesai, tapi hingga 4 tahun sejak 2015 tak siap-siap,” jelasnya.

Sementara, Kasi Pemerintahan Kelurahan Titi Kuning, Rusli Harahap mengatakan pihaknya tak mengetahui pembangunan pasar titi kuning.

“Tak tahu kami kalau itu, kami tak pernah dilibatkan soal pembangunan. Terkait kebakaran semalam, hingga kini belum ada warga yang menanyakan ganti rugi,” jelasnya, Kamis (22/8/2019).

Terbakar
Kebakaran yang melanda pasar titi kuning, Rabu (23/8) petang kemarin nyaris membakar rumah warga. Lokasi kebakaran tersebut terjadi di lokasi relokasi pedagang pasar titi kuning.

Selama ini, lokasi relokasi pedagang pasar titi kuning menyewa tanah dari seorang warga atas nama Yeni yang tepat berada disebelahnya. Rumah Yeni juga yang terkena sambaran api kebakaran trsebut.

“Saya tak dirumah, setelah saya dikabari, rumah kebakaran. Kita tak tahu sumbernya dari mana. Saat kejadian cuma anak saya yang disini.  Saya pulang tinggal asap,” ungkap Yeni, warga yang rumahnya terbakar.

Yeni mengatakan, tidak ada anggota keluarganya yang menjadi korban. “Kalau harta benda tidak ada yang terbakar, cuma itulah, dinding, seng dan asbes yang kena,” katanya

Sementara, seorang warga lainnya menduga pasar tersebut sengaja dibakar. Sebab, diketahui Bulan Oktober 2019 mendatang, kontrak sewa tanah berakhir.

“Bulan 10 tahun ini habis bang kontraknya. sudah 3 tahunlah menyewa di tanah itu. Kalau kami duga, itu sengaja dibakar bang,” ujar seorang warga.

Reporter : Satria Hadiningtyas