PALAS – Pengamat kesenian dan kebudayaan asal Kabupaten Palas, Damroh S Salah menyayangkan tarian berbauh syirik yang dipertontonkan pada pelantikan AMPI Kabupaten Palas.
Menurutnya, meski tarian Begu Ganjang merupakan bentuk kebudayaan namun agaknya tak pantas untuk dipertunjukkan di depan khalayak ramai.
“Biarpun ini adalah salahsatu budaya tapi menurut saya tari Begu Ganjang kurang pas dipertontonkan di depan warga Palas,” ujar Damroh.
Ia mengisahkan, tari Begu Ganjang merupakan cerita klenik masyarakat setempat yang melanggar aqidah Islam, tentang seorang wanita hamil yang mempersembahkan janinnya sebagai santapan roh jahat.
“Menurut saya, begu ganjang itu roh yang bisa disuruh untuk tujuan tertentu. Kenapa di sebut Begu Ganjang? Karena ketika kita melihatnya, maka semakin panjang, dan semakin panjang,” sebutnya. “Itulah kenapa disebut begu ganjang.”
Diketahui tarian Begu Ganjang tersebut digelar dalam kegiatan pelantikan pengurus AMPI Palas periode 2019-2024 yang dihadiri Bupati Palas bersama Forkompimda.
Reporter: Firdaus Hasibuan